NEW YORK – Pernah dengar tentang lemari berkat? Di lemari tersebut tertera pesan, “Silakan mengambil berkat ketika Anda butuh. Silakan tinggalkan berkat jika bisa.”
Seorang pria asal Watertown bernama Roman Espinoza yang memulai karya kemanusiaan tersebut. Dia menyebutnya lemari berkat karena orang bisa sesuka hati mengambil apa yang mereka butuhkan secara probono dan sebaliknya, juga bisa menjadikan lemari itu sarana berbagi dan memberi bagi sesama yang membutuhkan.
“Mau memberi atau mengambil, Anda bisa pergi ke lemari berkat. Tidak ada kode penguncian sama sekali, Anda bebas membukanya selama 24 jam sehari, tujuh hari sepekan,” terangnya, seperti disitat dari Independent, Rabu (12/7/2017).
Idenya pertama kali terinspirasi dari fasilitas yang disediakan di kelas pelayanan sosialnya. Di kelas tersebut, pihak kampus menyediakan sebuah lemari makanan gratis bagi pelajar yang membutuhkan.
Setelah lulus, Espinoza memutuskan untuk meletakkan lemari makanan serupa di halaman rumahnya. Awalnya, hanya dia yang mengisi lemari itu dengan makanan dan minuman. Lama-kelamaan, orang-orang mulai datang dan membantu dia beramal.
“Lemari itu dengan sendirinya menjadi berkat untuk komunitas dan dari komunitas di sini. Warga, para tetangga dan seluruh blok sangat mendukung,” tambahnya.
Dukungan itu terbukti dari meluasnya fungsi lemari berkat tersebut. Dari yang tadinya hanya berisi kebutuhan pangan, kini juga tersedia peralatan mandi, seperti pasta gigi, sabun dan shampoo. Lebih dari itu, orang-orang di kota lain juga berharap Espinoza meluncurkan lemari berkat di tempat mereka.