Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ciuman Massal ala PNS Nias Selatan

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Senin, 20 Februari 2017 |19:00 WIB
Ciuman Massal ala PNS Nias Selatan
Foto:ist
A
A
A

JAKARTA - Aksi ciuman masal yang dilakukan PNS Nias Selatan mendapat kecamatan menuai kecaman dari berbagai pihak. Belakangan terungkap PNS yang berciuman bibir itu adalah sepasang suami istri yang menjadi PNS di daerah yang terkenal lompat batu tersebut.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyesalkan adanya aksi berciuman massa di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Nias Selatan, Sumatera Utara saat perayaan Valentine, karena dianggap mencoreng adat budaya ke timuran.

"Untuk adat timur seharusnya tidak perlu ya," kata Tjahjo usai rapat koordinasi (rakor) persiapan Asian Games XVIII di Keme‎nterian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jakarta Selatan, Senin (20/2/2017).

(Baca juga: Sesalkan Aksi Ciuman Massal PNS, Mendagri: Seharusnya Itu Tidak Perlu)

Tjahjo membenarkan bahwa setiap Pemda memiliki kegiatan atau tradisi yang berbeda-beda di Indonesia.‎ Namun, lanjut dia, kegiatan tersebut seharusnya tidak dilakukan dengan melanggar norma adat dan budaya timur yang selama ini jadi bagian dari kehidupan masyarakat di Tanah Air.

Walaupun itu sudah konsensus Pemda ya, masing-masing daerah punya tradisi misalnya. Tapi kalau hal-hal bersifat personal, apakah iya harus begitu?," tandas Tjahjo.

Anggota Komisi II DPR Arteria Dahlan mengaku kaget mendengar adanya PNS yang melakukan ciuman massal . Pasalnya daerah tersebut sangat kental dengan adat istiadat, budaya dan kearifan lokalnya.

(Baca juga: Aksi PNS Ciuman Massal saat Valentine, Ini Kata DPR).

"Sekalipun dilakukan oleh suami istri yang sah di muka umum masih belum dapat diterima oleh sebagian besar masyarakat kita, apalagi di Nias," ujar Arteria.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement