Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengenal Kerajinan Tangan Cipatujah yang Mendunia

Agregasi Kabar Priangan , Jurnalis-Selasa, 21 Februari 2017 |11:04 WIB
Mengenal Kerajinan Tangan Cipatujah yang Mendunia
Man Odoy dan kerajinan tangan yang diberi nama Tas Endong (Foto: Kabar Priangan)
A
A
A

CIPATUJAH - Tas Endong. Barangkali nama tas itu masih terdengar asing.Tas Endong adalah kerajinan tangan khas pesisir pantai Selatan, tepatnya di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.

Tas ini terbilang unik. Bahan bakunya terbilang langka. Terbuat dari daun Gebang atau yang lebih akrab dikenal dengan nama daun Lontar. Daun ini banyak tumbuh di sekitaran pesisir pantai Cipatujah.

Mang Odoy (49), warga Kampung Cisaat Hiji Desa Sindangkerta Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya adalah salah seorang pengrajin tas Endong. Mang Odoy menuturkan cara membuat tas Endong ini terbilang rumit.

Pertama-tama, kata Mang Odoy, bahan baku berupa daun Gebang dijemur terlebih dahulu sampai benar-benar kering. Tanda keringnya berubah warna dari yang semula berwarna hijau menjadi warna kuning kecoklatan. “Setelah kering baru diserut. Dipisahkan antara lidi dengan dahan dan daunnya. Atau istilahnya pengrajin di sini menyebutnya dibakalan,” kata Mang Odoy, seperti mengutip Kabar Priangan, Selasa (21/2/2017).

Setelah dibakalan, lanjut Mang Odoy, barulah masuk pada proses penganyaman. Proses pengayaman ini memakan waktu cukup lama dan diperlukan keahlian khusus. Mula-mula daaun Gebang yang sudah dipilih dengan dahan di kedua sisinya kemudian dianyam agar membentuk tas lipat beraneka ukuran. Setelah terbentuk baru masuk pada proses pembuatan tali untuk tas Endong. “Talinya ini dari serabut dahannya. Dihaluskan dan dianyam seperti tambang. Jadi kuat,” kata Mang Odoy.

Disinggung soal kualitas dan kekuatan, Mang Odoy berani menjamin tas Endong ini awet dan kuat. Terlebih, kata Mang Odoy, keunikan dari tas Endong ini terletak pada bentuknya yang alami. Menariknya lagi, tas Endong khas Cipatujah ini sudah mendunia. Bahkan sudah diekspor ke beberapa negara di Eropa, Asia dan Australia.

“Ada mahasiswa dari FIB dan Fikom Unpad (Universitas Pajajaran) Bandung yang penelitian di sini. Mereka membantu pemasaran tas Endong ini untuk ekspor ke luar negeri,” ujar Mang Odoy.

Bahkan lebih dari itu, kata Mang Odoy, para peneliti juga mendokumentasikan proses pembuatan tas Endong ini dalam sebuah buku. Lengkap dengan narasi dan dokumentasi pembuatan tas Endong ini. “Saya sendiri sudah membuat tas Endong ini sejak tahun 1978. Belajar dari sepuh dulu,” ujar Mang Odoy.

(Ranto Rajagukguk)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement