Wabup Kediri Masykuri mengatakan terima kasih kepada keluarga Tan Malaka dan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota yang tidak melakukan pemulangan jenazah.
Tidak hanya berjanji merawat makamnya, pihaknya kata juga berharap semangat perjuangan Tan Malaka bisa menjadi teladan masyarakat, khususnya generasi muda di Kediri. “Semoga spirit perjuanganya bisa menjadi teladan,“ ujarnya singkat.
Dalam prosesi yang berlangsung lebih dari tiga jam itu sempat terjadi insiden kerasukan. Yusran salah seorang pemuda rombongan dari Kabupaten Lima Puluh Kota tiba tiba tidak terkendali. Dia menerobos kerumunan orang yang tengah melakukan upacara adat. Untungnya situasi dapat dikendalikan.
“Mungkin karena dia sejak tad melamun. Karenanya kerasukan,“ tandas Mainanda, rekanya.
Upacara adat akan berlanjut dengan acara tahlil haul Tan Malaka di Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri. Sebelum kembali ke Kabupaten Lima Puluh Kota rencananya rombongan akan melanjutkan perjalanan ziarah ke makam Hadratus Syech KH Hasyim Asyari di Ponpes Tebu Ireng Jombang. (sym)
(Angkasa Yudhistira)