Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gemuruh Takbir dan Kunjungan Raja Arab ke Masjid Istiqlal

Rifa Nadia Nurfuadah , Jurnalis-Jum'at, 24 Februari 2017 |13:01 WIB
Gemuruh Takbir dan Kunjungan Raja Arab ke Masjid Istiqlal
Raja Faisal disambut Presiden Soeharto saat berkunjung ke Indonesia pada 1970. (Foto: M Saleh/Angkatan Bersenjata)
A
A
A

Sejarah Singkat Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal merupakan salah satu ikon arsitektur modern di Indonesia yang dibangun pasca-kemerdekaan. Sang arstitek, Frederich Silaban, ternyata merupakan penganut Kristen-Protestan. Karya Frederich dipilih langsung Presiden Soekarno dari 30 karya peserta sayembara desain Masjid Istiqlal.

Simbol kemerdekaan dan persatuan Indonesia ini mulai dibangun pada 24 Agustus 1961. Pelatakkan batu pertamanya dilakukan langsung oleh Presiden Soekarno. Sang proklamator pulalah yang memberikan nama "Istiqlal" yang dalam bahasa Arab berarti "merdeka".

Bagi Soekarno, arsitektur menjadi medium penyampai pesan politik perjuangan tentang bangsa baru yang maju dan bebas dari dominasi kolonialisme Belanda. Gagasan membangun masjid yang megah muncul di benak Bapak Proklamator yang juga arsitek itu setelah pengakuan kedaulatan RI oleh Belanda pada 1949.

Tekad Soekarno kian menggebu pasca-kunjungannya ke Sumatera Utara pada 1951. Kala itu, ia melihat kemegahan Masjid Maimun dan meninjau pembangunan Masjid Suhada di Yogyakarta. Presiden pertama RI itu merasa miris, arsitek Masjid Maimun adalah orang Belanda, sedangkan kontraktornya adalah Asosiasi Perusahaan Perkebunan asing di Sumatera Timur. Masjid Suhada juga setali tiga uang. Dirancang oleh arsitek Indonesia, Supono, konstruksinya justru dikerjakan oleh perusahaan Belanda.

Kenyataan adanya campur tangan Belanda dalam pembangunan dua masjid besar tersebut mendorong Soekarno membangun masjid megah kebanggaan umat Islam dan rakyat Indonesia sesuai karakter bangsa, didesain dan dibangun oleh bangsa Indonesia sendiri. Masjid yang menjadi simbol bangsa merdeka dan bukan warisan atau buatan kolonial Belanda.

Tujuh belas tahun kemudian, tepatnya 22 Februari 1978, Masjid Istiqlal diresmikan. Sejak saat itu, 22 Februari ditetapkan sebagai hari ulang tahun Masjid Istiqlal.

Berdiri di atas lahan 9,32 hektare, Masjid Istiqlal dapat menampung hingga 200 ribu jamaah untuk salat di dalamnya.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement