Pasukan Biafra terdiri dari kelompok separatis Igbo. Dokter Albert Okonkwo ditunjuk sebagai pemimpin pasukan, dia juga yang memulai gerakan separatis dan propaganda kemerdekaan Biafra.
Bendara Biafra, bukan Republik Benin meskipun mirip. (Foto: Abiyamo)
Sebentar memang Biafra berada di atas angin. Akan tetapi, tak lama penduduk non-Igbo mulai memberontak. Mereka menentang pemisahan diri dari Nigeria. Pasukan pemerintah yang sah bergerak. Okonkwo yang takut kehilangan momen, segera mendeklarasikan diri.
Dia menunjuk menteri-menteri. Pada 20 September 1967, Okonkwo dan para menterinya ini mengumumkan berdirinya Republik Benin. Nama tersebut diambil dari kota pesisir pantai Benin di Nigeria yang menjadi daerah kekuasaan mereka.
Negara ini diharapkan menjadi suatu daerah otonomi yang terpisah sama sekali, baik dari Nigeria maupun Biafra. Okonkwo pun mengerahkan partisan separatis Biafra dalam operasi militer. Dalam waktu singkat, dia juga menyerukan pendaftaran keanggotaan di PBB agar segera mendapat pengakuan internasional.
Rencana tersebut gagal total. Dalam waktu kurang lebih 12 jam setelah Republik Benin didirikan. Paginya, pada 21 September, angkatan bersenjata pemerintahan federal Nigeria dibantu pasukan Inggris masuk ke Kota Benin dan melenyapkan negara yang bahkan belum seumur jagung tersebut.
(Silviana Dharma)