SAINT PETERSBURG – Rusia baru saja digemparkan dengan insiden mengerikan berupa terjadinya sebuah ledakan di stasiun kereta bawah tanah di Saint Petersburg. Insiden tersebut diketahui menewaskan sedikitnya 14 orang. Namun teror ledakan nampaknya belum berhenti menghantui Rusia.
Sebuah alat peledak dilaporkan ditemukan di sebuah apartemen di kota yang sama dengan terjadinya insiden sebelumnya yakni di Saint (St) Peterseburg. Penemuan tersebut hanya berselang beberapa hari pasca-terjadinya serangan yang belakangan diketahui merupakan aksi bom bunuh diri.
Pada awalnya penemuan alat peledak tersebut diawali dengan adanya laporan mengenai penemuan sebuah benda yang mencurigakan. Menanggapi hal tersebut, petugas kemudian mengevakuasi para warga yang tinggal di apartemen berlantai sembilan tersebut.
Beruntung, petugas berwenang berhasil menjinakkan alat peledak tersebut. Selain itu, petugas yang bergerak cepat langsung menahan beberapa orang yang diduga sebagai pelaku. Buntut dari penemuan alat peledak tersebut, kondisi Kota St Peterseburg kini menjadi semakin tegang.
Sementara itu, polisi juga dilaporkan telah menangkap orang-orang yang diduga sebagai kaki tangan tersangka serangan bom bunuh diri di stasiun kereta bawah tanah.
Sebagaimana diberitakan, berdasarkan hasil penyelidikan, tersangka pelaku bom bunuh diri merujuk kepada Akbarzhon Jalilov. Ia diketahui sebagai warga negara Rusia namun lahir di Kyrgyzstan. Hingga kini penyidik masih terus mendalami hubungan orang-orang tersebut dengan Jalilov. (rav)
(Rifa Nadia Nurfuadah)