JAKARTA - Hidup sebagai duta besar (dubes) tentu tidak mudah. Tak hanya mengemban tanggung jawab besar sebagai orang pertama yang mewakili suatu negara, sang dubes juga perlu memastikan keluarganya dapat menyesuaikan diri dan kerasan di negara penempatan.
Hal ini nampaknya tidak terlalu berlaku untuk Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson. Sebelum menjalani masa tugas di Bumi Nusantara dua tahun lalu, Dubes Grigson sudah menjelajahi Asia sebagai dubes di Thailand dan Myanmar. Indonesia sendiri bukan tempat yang asing mengingat ia sudah bolak-balik berkunjung selama 25 tahun terakhir.
"Saya sudah 40 kali berkunjung ke Indonesia sebelum ditugaskan di sini," ujar Dubes Grigson dalam program Special Dialogue di Kantor Okezone, belum lama ini.
Dubes Grigson turut memboyong dua anaknya, Jack (13) dan Lily (11), selama menempati pos di Jakarta. Ia mengaku, kedua anaknya cukup menikmati dan mampu menjalani hidup sebagai anak diplomat yang kerap berpindah tempat tinggal.
Pria yang menggemari kopi itu menyebut, sangat penting baginya melihat anak-anak tumbuh dan berkembang dengan membumi dan memahami cara hidup orang Australia.
"Ketika di Australia, kami memastikan agar mereka menjalani kehidupan yang amat sederhana. Kami membesarkan keduanya agar mereka menjadi orang Australia yang memahami bagaimana umumnya warga Australia menjalani hidupnya," tutur Dubes Grigson.
Meski demikian, Dubes Grigson mengaku, pola itu agak sulit diterapkan saat mereka menetap di luar negeri karena status sebagai keluarga diplomat.
"Tetapi kami selalu mencoba agar bisa berlibur bersama. Kami memiliki pendekatan tersendiri dalam menghadapi akhir pekan," tuturnya.
Menetap selama dua tahun di Indonesia, Dubes Grigson menilai penempatannya kali ini adalah yang terbaik. Salah satu alasannya, ia dapat bepergian ke banyak tempat dan mempelajari beragam hal baru.
"Selain itu, bagi penggemar makanan dan kopi seperti saya, Indonesia seperti negeri impian," imbuh Dubes Grigson.
(Rifa Nadia Nurfuadah)