Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tangkal Berita Hoax, Ini 5 Caranya

Silviana Dharma , Jurnalis-Selasa, 02 Mei 2017 |07:50 WIB
Tangkal Berita <i>Hoax</i>, Ini 5 Caranya
Ilustrasi (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA - Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Pusat Wina Armada Sukardi mengatakan, berita hoax tidak boleh dibiarkan, harus ada perlawanan dari semua elemen masyarakat.

"Jangan dikira itu bukan masalah. Berita bohong itu sama seperti fitnah, bisa mencelakakan dan jadi tragedi buat orang lain," ujarnya, Senin 1 Mei 2017.

Kasus ini terus menjadi perdebatan di banyak forum. Sayangnya, belum banyak yang memberikan solusi. Demikian menurut Akademisi sekaligus mantan anggota Dewan Pers Agus Sudibyo.

Ia menambahkan, itulah alasan perlu mendirikan jaringan wartawan antihoax guna memverifikasi informasi bermasalah yang beredar di masyarakat. Organisasi yang dimaksudnya bernama Jawarah, baru saja didirikan pada Jumat lalu.

Selaku Ketua Jawarah ini, Agus memaparkan cara jitu untuk menangkal serangan hoax. Pertama, harus ada penanganan secara sistematis. Ia melihat pemerintah saat ini baru menanggapi hoax secara ad hoc, belum ada pengajaran sejak dini kepada masyarakat tentang ciri-ciri berita fitnah.

"Cara kedua saya pelajari dari Korea. Pemerintahnya menghindari pemakaian kata 'jangan' untuk menjauhkan warganya dari berita hoax. Mereka justru menyuruh warganya 'bacalah berita hoax', " ucap Agus.

Akan tetapi, imbauan itu diteruskan dengan pesan. "Bacalah berita hoax, tetapi jangan langsung percaya isinya," tutur dia.

Pengamat media tersebut menerangkan, kiat ketiga ialah giat membandingkan setiap berita atau informasi yang diterima dengan apa yang sudah termuat di media konvensional. Menurut dia, kalau ternyata belum ada media konvensional yang memuat soal itu, sudah sepatutnya warga curiga.

"Bisa jadi berita itu palsu. Keempat, setelah dibaca sebaiknya diskusikan dengan orang di sekitar," tambahnya.

Sebab dengan banyak berdiskusi, apalagi kepada orang dewasa yang kredibel, maka mau semasif apapun informasi hoax yang datang, takkan memengaruhi publik.

Kiat kelima, Agus mengingatkan agar ketika setiap mendapat berita hoax, pengguna media sosial tidak cepat menyebarluaskannya. "Jangan sebarkan sebelum Anda paham itu berita benar atau salah!" ujarnya.

(Ranto Rajagukguk)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement