Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gubernur Sultra Apresiasi Penyaluran Rastra 2017

Gubernur Sultra Apresiasi Penyaluran Rastra 2017
A
A
A

KENDARI - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam mengapresiasi penyaluran program beras sejahtera (rastra) 2017 terlebih bertepatan dengan bulan suci Ramadan dan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

"Selain itu, bertepatan dengan daerah yang tengah dilanda banjir karena curah hujan yang tinggi," katanya saat peluncuran rastra 2017 sekaligus melepas Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 2017 di Kota Baubau yang dirangkai dengan kegiatan Safari Ramadan, Jumat (2/6/2017).

Peluncuran rastra itu kata dia, untuk Kota Baubau, Kabupaten Buton, Buton Selatan, dan Buton Tengah yang juga dihadiri anggota DPR RI Tina Asnawati, Wali Kota Baubau A.S. Tamrin, Kepala Bulog Sultra La Ode Amijaya Kamaluddin, unsur Forkopimda Baubau dan kepala SKPD setempat.

"Yang tetap jadi penekanan saya adalah ketepatan dari sisi kualitas, kuantitas, sasaran, dan harganya tidak ditambah-tambah atau dikurangi," sambungnya.

Ia mengatakan rastra harus disalurkan sesuai dengan sasaran penerima yang sudah ditentukan.

"Jadi penyaluran rastra ini harus tepat sasaran, tepat waktu, tepat ukurannya, dan kualitasnya bagus. Jangan lagi perjalanannya dibuat mainan," ujarnya.

Sementara, Kepala Bulog Sultra, La Ode Amijaya Kamaluddin mengatakan, rastra 2017 untuk 154.675 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau dengan pagu 27.841.500 kg/tahun Rastra untuk Kota Baubau sebesar 6.737 KPM atau sekitar 12.166 kg/tahun.

"Untuk Kabupaten Buton 5.023 KPM atau sekitar 9.041 kg/tahun, Buton Tengah 5.584 KPM atau sekitar 10.512 kg/tahun, Kabupaten Buton Selatan sebanyak 5.023 KPM atau sekitar 9.041 kg/tahun," kata Kamaluddin.

Ia menjelaskan, jika penyalurannya mengalami kendala misalkan karena cuaca buruk maka akan diantar ke titik-titik distribusi yang sudah disepakati.

"Jadi kalau bicara penyaluran Bulog, dari gudang antar ke titik disrribusi yang disepakati. Di mana yang disepakati maksudnya adalah kelurahan, desa, dan kecamatan," katanya.

Menurutnya, kondisi cuaca buruk di Sultra berpengaruh saat penyaluran, terutama banyaknya terputus jalan dan kemungkinan rastra tidak sampai tujuan.

"Kemudian, curah hujan tinggi tidak berani didistribusi karena akan berakibat beras basah dan akan rusak," tuntasnya.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement