Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kepolisian Manchester Rilis 2 Bukti Baru Terkait Bom di Konser Ariana Grande

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Rabu, 07 Juni 2017 |07:31 WIB
Kepolisian Manchester Rilis 2 Bukti Baru Terkait Bom di Konser Ariana Grande
Mobil Nisan Micra yang digunakan Salman Abedi untuk membeli serta merakit komponen bom paku (Foto: Press Association)
A
A
A

MANCHESTER – Kepolisian Manchester merilis bukti baru dalam penyelidikan insiden bom di konser Ariana Grande pada 22 Mei 2017. Polisi merilis gambar mobil yang digunakan pelaku pengeboman, Salman Abedi, untuk menyimpan bahan-bahan dasar bom.

Mobil merk Nissan berjenis Micra itu disita dalam sebuah operasi pekan lalu. Satuan antiteror mendapat bukti bahwa Salman Abedi membeli kendaraan tersebut pada 13 April 2017, dua hari sebelum terbang ke Libya.

Pria berusia 22 tahun itu kembali ke Inggris dua bulan kemudian dan melakukan beberapa kali perjalanan dengan menggunakan mobil tersebut. Polisi yakin Salman menggunakan mobil tersebut untuk mengumpulkan komponen bom.

Kepolisian menyita mobil tersebut dari sebuah blok di Rusholme, Manchester, pada Jumat lalu. Selama proses pemeriksaan, polisi mengevakuasi ratusan orang warga setempat. Mobil tersebut baru dibawa 13 jam kemudian setelah diperiksa secara intensif oleh tim penjinak bom dan forensik.

Polisi kini sedang mengumpulkan informasi terkait pergerakan kendaraan tersebut dalam hitungan hari dan ham sebelum insiden bom yang menewaskan 22 orang tersebut. Kepolisian juga merilis foto tas koper berwarna merah dan hitam yang ditemukan di dalam mobil.

“Uji forensik berhasil mendapatkan bukti signifikan. Kami harus mengetahui siapa yang ada di mobil dan ke mana mobil itu pergi. Kami tahu Abedi membeli sejumlah komponen bahan peledak setelah mendarat di Inggris,” ujar Kepala Inspektur Kepolisian Manchester Russ Jackson, seperti dimuat The Guardian, Rabu (7/6/2017).

“Meski aksinya pada malam itu nampak dilakukan sendirian, ini tidak berarti dia tidak didukung dalam merencanakan serangan tersebut. Sangat penting kita membuka semua jalur penyelidikan untuk menetapkan bagaimana serangan direncanakan dan siapa saja yang terlibat,” sambung Jackson.

Selain merilis bukti baru tersebut, polisi juga membebaskan semua orang yang ditahan dalam penyelidikan kasus tersebut. Satuan antiteror meyakini, Abedi melakukan sebagian besar aksinya sendirian, termasuk dalam proses merakit bom paku tersebut.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement