Lebih dari itu, dia berpesan agar setiap diplomat selalu mengingatkan dirinya untuk sadar diri. Kalau sudah duduk di posisi duta besar dan perwakilan negara, harus bisa mengesampingkan keinginan pribadi demi kepentingan bangsa dan negaranya.
“Kalau bertentangan dengan kepentingan negara, sebesar apapun keinginan kita, jangan lakukan,” tegasnya.
Dato’ Seri menerangkan, tugas pertama seorang diplomat adalah menjembatani kepentingan negara asal dan negara tempatnya ditugaskan. Maka dari itu, fokusnya adalah memantapkan hubungan kedua negara.
Terakhir, ia menyarankan jadi diplomat harus banyak membaca. Baca tentang negara yang ditugaskan, menyelami pemikiran-pemikiran rakyat di tempat penugasan.
“Jika sudah lebih paham, pasti akan lebih senang mendekatkan diri,” pungkasnya.
(Silviana Dharma)