Istilah Garangao sendiri dipakai di Qatar dan Bahrain. Sementara negara lain di Teluk Arab punya panggilan yang berbeda. Di Arab Saudi, perayaan ini lebih dikenal dengan nama Karkee’aan, di Kuwait disebut Gargain atau Gargee’aan. Sementara di Oman, orang menamainya Garangashoch, At Tablah atau Qarnakosh. Lain lagi di Uni Emirat Arab yang menyebutnya Hag Al Leylah.
Asal usul penamaan festival ini sebenarnya tidak jelas. Bahkan tak seorang pun tahu dengan pasti arti nama Garangao dan sebutan lain di negara yang berbeda. Menurut laporan Doha News.co, sebagian orang percaya bahwa nama itu berasal dari suara kacang dan permen yang beradu di dalam keranjang besar bawaan anak-anak. Sebagian lagi meyakini itu suara hentakan batu yang ditepukkan anak-anak.
Seorang pendongeng di Qatar, Umm Khalaf menuturkan perayaan itu mulanya ditujukan untuk mengucapkan selamat kepada anak-anak atas keberhasilan mereka menghafal 15 juz dalam alquran. Namun, ada juga yang mengatakan tradisi ini bermula dari teladan yang diberikan putri Nabi Muhammad, Fatima. Dia membagi-bagikan permen kepada orang-orang dua pekan sebelum bulan suci.
(Silviana Dharma)