Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ini Cara WNI di China Obati Kerinduan Merayakan Ramadan di Tanah Air

Silviana Dharma , Jurnalis-Sabtu, 24 Juni 2017 |09:02 WIB
Ini Cara WNI di China Obati Kerinduan Merayakan Ramadan di Tanah Air
Ilustrasi. Aneka jajanan buka puasa di Prancis. (Foto: Istimewa/Saldhyna Di Amora)
A
A
A

BEIJING – Rata-rata orang Indonesia di Luar Negeri kangen sama takjil selama Ramadan. Benar enggak?

Setidaknya begitulah yang dirasakan ketiga diaspora Indonesia di luar negeri ini. Seorang ibu rumah tangga di Prancis, Saldhyna Di Amora (26) mengaku paling rindu sama tradisi ngabuburit mencari takjil di pinggir jalan.

"Suasana Ramadan di sini sangat sepi. Tidak ada orang ngabuburit. Sedih juga karena saya tidak bisa jajan aneka takjil Indonesia, seperti gorengan, siomay, batagor dan lain-lain," terang perempuan yang akrab disapa Selly tersebut kepada Okezone.

Aneka takjil di Prancis. (Foto: Istimewa/Saldhyna Di Amora)

Di sisi lain, ibu satu putra yang tinggal di Grenoble tersebut menyayangkan tak adanya seruan adzan berkumandang, juga pengeras suara masjid yang ramai dengan orang bertadarus Alquran setiap malamnya.

Meski begitu, untuk masalah takjil, lulusan S-2 Kimia di Université Paris Sud, Paris, tersebut sesekali bisa mengobati kerinduannya dengan mengadakan buka puasa bersama teman-teman Perhimpunan Pelajar Indonesia di kotanya. Pada saat berkumpul itulah, masing-masing biasa membawa takjil khas Tanah Air, seperti kue klepon dan onde-onde.

"Kami memberikan takjil khas Indonesia itu kepada teman-teman Muslim dari Tunisia, Aljazair dan Maroko. Saat lebaran tiba pun kami berkumpul dan melakukan hal yang kurang lebih sama, menyantap sajian khas Idul Fitri di Indonesia," ucapnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement