PINANG TIMUR - Belasan ribu wisatawan berkunjung ke objek wisata religi Ksitigarbha Budhisattva atau lebih dikenal Vihara Patung Seribu di Kampung Sidomakmur, Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur, selama perayaan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijiriah. Wisatawan yang datang dari berbagai penjuru daerah di Provinsi Kepri, bahkan dari provinsi lain di Indonesia, serta wisatawan mancanegara.
Sejak hari pertama Lebaran, pengelola mencatat sebanyak 2.000 orang pengunjung setiap harinya wisatawan yang datang ke Vihara Patung Seribu. Tidak hanya warga Tanjungpinang dan Bintan, pengunjung yang datang banyak dari Batam, Tanjungbalai Karimun, serta dari Jakarta, Padang, Pekanbaru, Manado, dan luar negeri. Banyak wisatawan sengaja datang ke Tanjungpinang untuk menghabiskan waktu liburannya.
Vihara ini menjadi salah satu magnet tempat wisata di Tanjungpinang sejak diresmikan Februari 2017 lalu oleh Gubernur Kepri Nurdin Basirun. Setiap hari libur, vihara ini diserbu wisatawan lokal dan mancanegara. Di vihara ini pengunjung merasa di berada sedang di Tiongkok karena tampilannya sangat menawan para pengunjung.
Dari luar, pengunjung langsung disambut gapura bergaya ala Negeri Tirai Bambu. Pada bagian depan patung berukuran raksasa berdiri kokoh menambah suasana vihara semakin megah. Kemudian di belakang patung raksasa ada lorong yang di atasnya pagoda, saat masuk ke dalam vihara langsung di sambut patung-patung yang berjejer rapi seperti penjaga. Di dalam vihara, pengunjung dapat melihat ratusan patung yang berdiri kokoh dengan ekspresi beragam.
Para pengunjung yang datang tidak ingin melewatkan kesempatannya untuk mengabadikan momennya. Tingkah laku pengunjung langsung mengeluarkan kamera dan handphone-nya untuk berswafoto di depan ratusan patung. Biasanya, pengunjung menjadikan spot untuk berfoto di mulai dari gapura, depan patung raksasa, lorong tembok, dan seribu patung (saat ini masih ratusan patung). Selanjutnya, pengunjung juga mengambil spot foto di depan tempat sembahyang vihara.
Sidik, salah seorang petugas Vihara Patung Seribu mengatakan, setiap pengunjung orang dewasa dipungut biaya sebesar Rp5.000 per orang. Vihara mulai mengenakan biaya masuk kepada pengunjung terhitung sejak April lalu untuk donasi yayasan. Dengan diadakannya biaya masuk ini, banyak pengunjung yang kaget karena sebelumnya pengelola vihara tidak memungut biaya.
“Tiket masuk buat orang dewasa. Anak-anak masuk gratis,” kata Sidik di vihara, Minggu (2/7/2017).
Dia menuturkan, rata-rata per hari selama libur Lebaran orang dewasa yang masuk di atas 1.500 orang. Jika dihitung bersama anak-anak mencapai 2.000 per orang. Sidik menyampaikan selama libur, vihara dijaga ketat oleh dua personel dari Polres Tanjungpinang. Menurut dia, pengunjung yang datang berbagai daerah di Indonesia. Pengunjung yang datang dari luar Kepri biasanya dibawa oleh agen travel untuk berlibur di Vihara Patung Seribu.
“Kalau ditotalkan ada belasan ribu pengunjung yang datang,” kata dia.
Untuk masalah parkir, kata Sidik, pengelola sudah menyediakan tempat parkiran bagi pengunjung, baik roda dua dan roda empat. "Biaya parkir sukarela, tidak dipatok," ujar dia.
Pengelola membuat aturan berkunjung di dalam vihara. Pengunjung harus berpakaian bersih dan sopan, pengunjung wajib menjaga ketertiban, ketenteraman dan kebersihan lingkungan vihara. Pengunjung juga dilarang membawa makanan dan minuman keras, serta membawa binatang peliharaan. Mobil pengunjung dilarang naik ke lingkungan vihara, terkecuali kendaraan untuk penyandang cacat dan lanjut usia. Pengunjung dilarang memberikan uang kepada karyawan vihara. Vihara buka sejak Selasa sampai Minggu sejak pukul 07.00 sampai pukul 17.00.
Anne, pengunjung warga Batam mengaku sengaja mengambil liburan ke Tanjungpinang dan Bintan untuk menghabiskan waktu luang. Dia mengatakan, rasa penasarannya lepas setelah mengunjungi vihara. Menurut dia, objek wisatanya cukup bagus untuk dikunjungi. Dia merasa seolah berada di Tiongkok setelah melihat dan mengamati ratusan rupa wajah patung yang berderet di dalam bentuk vihara. Di dalam vihara, dia sudah mengabadikan momen liburannya.
“Saya kira tempatnya luas, tapi puas lah sudah sampai ke sini, selama ini cuma lihat foto-foto di media sosial. Tadi sudah foto-foto di dalam, terutama di depan wajah-wajah patung itu,” tutur Anne.
Anne menyampaikan, sebelum sampai ke lokasi sempat kebingungan karena baru pertama kali datang. Dia bersama keluarganya sempat beberapa kali ke dasar ke tempat lain. “Jalan ke sini kecil, jadi kebingungan menuju lokasi,” ujar dia.
Anne melanjutkan rekreasinya di tempat wisata yang ada di Bintan. Dia ingin menikmati suasana objek wisata Bintan di gurun pasir Sahara dan Telaga Biru di Kecamatan Seri Kuala Lobam, dan Lagoi Bay. “Setelah dari sini mau ke gurun pasir Bintan,” ujar Anne.
Pengunjung lainnya, Riki, warga Batu 13, Tanjungpinang mengajak anak istrinya menghabiskan waktu liburan di vihara. Dia menuturkan, dengan biaya masuk yang diberikan petugas tidak memberatkan masyarakat. Menurut dia, tempat wisata ini sangat bagus untuk dikunjungi bersama keluarga.
“Bagus dan murah meriah, di tempat wisata lain mahal. Yang jelas anak-anak senang datang ke sini,” kata Riki.
Follow Berita Okezone di Google News
(ran)