WASHINGTON – Peluncuran rudal balistik antar benua (ICBM) yang dilakukan oleh Korea Utara (Korut) pada Selasa, 4 Juli diklaim sukses. Jika klaim itu benar, maka rudal yang disebut dapat menjangkau wilayah mana pun di seluruh dunia itu kemungkinan akan mampu menghantam daratan Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan laporan kantor berita Korut, KCNA, ICBM itu mencapai ketinggian 2.802 kilometer. Ketinggian itu adalah yang tertinggi yang pernah dicapai oleh rudal buatan Korut.
Analis militer AS yang semula mengira Korut telah meluncurkan rudal jarak menengah, juga telah meyakini bahwa rudal tersebut memang sebuah ICBM dua tahap. Setelah pengamatan lebih lanjut, rudal Korut tersebut ternyata memiliki pendorong kedua yang memberikan waktu terbang 30 detik lebih lama dan jangkauan yang lebih jauh.
Seorang pejabat AS yang dikutip CNN, Rabu (5/7/2017), mengatakan, jika memang rudal tersebut adalah sebuah ICBM maka Presiden AS, Donald Trump dapat menyetujui respons yang terukur terhadap Korut. Respons tersebut dapat berupa pengiriman lebih banyak aset militer AS ke wilayah Semenanjung Korea atau respons diplomatik seperti sanksi yang lebih berat.
Peluncuran tersebut merupakan uji coba rudal ke-11 Korea Utara pada tahun ini dan terjadi di saat rasa frustrasi yang semakin besar dari Presiden AS, Donald Trump terkait minimnya kemajuan dalam upaya menangkal program rudal nuklir dan balistik Pyongyang.
(Rahman Asmardika)