SEOUL - Tentara Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan melakukan latihan militer gabungan untuk menghadapi tindakan Korea Utara (Korut) yang dianggap menyebabkan ketidakstabilan dan melanggar hukum. Langkah ini diambil oleh kedua negara sebagai respons peluncuran rudal balistik yang baru saja dilakukan Pyongyang.
Dalam pernyataan militer AS yang dilansir CNN, Rabu (5/8/2017) latihan tersebut dilakukan menggunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Besenjata (ATACMS) dan rudal Hyunmoo II milik Korsel yang ditembakkan ke laut teritorial Negeri Ginseng di sepanjang pantai timur.
Pada Selasa, 4 Juli, Korut melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) yang disebut dapat menjangkau wilayah mana pun di seluruh dunia. Uji coba itu diklaim sukses setelah rudal tersebut mencapai ketinggian 2.802 kilometer, yang tertinggi yang pernah dicapai oleh rudal Korut.
Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson mengecam uji coba rudal yang dinilai akan kembali memanaskan situasi di Semenanjung Korea itu.
"Menguji ICBM merupakan eskalasi ancaman baru bagi AS, sekutu dan mitra kami, kawasan, dan dunia," kecam Tillerson.
Menanggapi uji coba tersebut, AS segera meminta diadakannya pertemuan darurat untuk membahas masalah Korut yang kembali melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Rapat darurat itu rencananya akan digelar pada Rabu siang waktu setempat.
(Wikanto Arungbudoyo)