YERUSALEM – Ribuan warga Palestina turun ke jalan untuk menyuarakan penentangan mereka terhadap pengetatan Masjid Al Aqsa. Mereka mengklaim pengetatan tersebut merupakan langkah Israel untuk mengambil alih Masjid Al Aqsa.
Sebagaimana dikutip dari The New Arab, Rabu (26/7/2017), demonstrasi itu diselenggarakan oleh Palestinian Youth Movement. Aksi pada Selasa 25 Juli 2017 itu dimulai dari Kota Gaza menuju markas Komite Palang Merah Internasional.
BACA JUGA: Masjid Al Aqsa Memanas, Menag: Siapa pun Harus Terjamin Hak Beribadahnya
BACA JUGA: Krisis Masjid Al Aqsa, Menag Berharap PBB dan OKI Segera Bersidang
Juru bicara Popular Front for the Liberation of Palestina, Luay al-Qurnuti, memberikan pidatonya pada aksi demonstrasi itu. Ia menyebut langkah pengetatan di Kompleks Masjid Al Aqsa sebagai proses yudaisasi situs suci tersebut. Ia menegaskan, tindakan Israel itu sebagai rencana terorganisasi untuk mengendalikan Masjid Al Aqsa.
Terkait situasi di Masjid Al Aqsa, biro politik kelompok Hamas juga ikut bertindak. Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dilaporkan mengirim sepucuk surat ke sejumlah pemimpin negara-negara Arab dan negara Islam lainnya demi menjelaskan keseriusan situasi di Al Aqsa.
Haniyeh menyerukan untuk mengaktifkan resolusi yang dikeluarkan oleh Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam demi memperkuat ketabahan masyarakat Yerusalem atas situasi di Masjid Al Aqsa. Ia mendesak pemerintah negara-negara Arab yang kuat untuk mengambil tindakan dan menekan Israel untuk menghentikan tindakan mereka di situs yang dikenal juga dengan nama Bait Suci itu.
BACA JUGA: Cabut Detektor Logam, Israel akan Pasang CCTV Canggih
BACA JUGA: Indonesia Desak Masyarakat Internasional Lindungi Kebebasan Beribadah Rakyat Palestina
(Emirald Julio)