"Padahal bus keluar ditanya. Itu kan ada aturan internal yang tidak bisa ditawar, apapun bentuknya bus itu keluar harus menggunakan SPJ (surat perintah jalan-red). ini pintarnya supir mengelabui sekuriti kami," terangnya.
Akhmad mengatakan, pelaku SS berhasil mengelabui petugas sekuriti dengan berpura-pura akan menjemput rombongan anak sekolah pada Rabu pukul 16.00 WIB. Sehingga, petugas keamanan sama sekali tak menaruh curiga kepada pelaku.
"Karena jemput anak sekolah jadi nanti SPJ-nya dibelakang, kita buru-buru mau jemput rombongan anak sekolah," imbuhnya.
PT Mayasari Bakti langsung berkoordinasi dengan Telkomsel untuk memantau pergerakan bus Transjakarta yang dicuri itu dengan GPS. Namun, ungkap Akhmad, pelaku juga telah mengerti tentang sistem keamanan itu dengan mematikan GPS busnya.
"Karena dari IT internal kami bus itu masih di dalam pool. Karena ini kan drivernya, driver yang sudah ngikutin training, jadi sudah paham betul itu seluk-beluknya. Dimatikan GPS-nya," pungkasnya.
(Awaludin)