Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

HISTORIPEDIA: Invasi Irak ke Kuwait Mengawali Pecahnya Perang Teluk

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 02 Agustus 2017 |06:01 WIB
HISTORIPEDIA: Invasi Irak ke Kuwait Mengawali Pecahnya Perang Teluk
Foto tank Amerika Serikat dan Arab Saudi dalam operasi Desert Shield (Foto: AFP)
A
A
A

PADA 2 Agustus 1990 pukul 2 dini hari waktu setempat, pasukan Irak menyerang negara tetangganya, Kuwait dan dengan cepat menghancurkan pertahanan negara kaya minyak tersebut. Hanya dalam hitungan jam, tentara Irak telah berhasil menguasai ibu kota Kuwait City dan mendirikan sebuah pemerintahan provinsi di sana.

Emir Kuwait, Jaber Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah dan keluarganya segera diungsikan ke Arab Saudi menyusul pasukannya yang berhasil selamat dari serangan awal Irak. Di penghujung hari itu, hanya kantong-kantong perlawanan kecil yang masih berada di Kuwait.

BACA JUGA: HISTORIPEDIA: 10 Kapal Penuh Emas Milik Spanyol Tenggelam di Pantai Florida

BACA JUGA: HISTORIPEDIA: Jet Tempur Jepang Tabrak Pesawat Komersil di Udara, 162 Orang Tewas

Di hari yang sama, Dewan Keamanan PBB secara aklamasi mengutuk serangan tersebut dan menuntut Irak untuk segera menarik pasukannya dari Kuwait. Pemimpin Irak, Saddam Hussein menolak tuntutan tersebut dan Irak menolak dan memaksa PBB untuk menjatuhkan embargo global terhadap Irak.

Dengan aneksasi atas Kuwait, Irak praktis menguasai 20 persen persediaan minyak dunia dan wilayah penting di garis pantai Teluk Persia. Invasi tersebut juga mengawali pecahnya Perang Teluk dan tujuh bulan pendudukan Irak atas Kuwait.

BACA JUGA: HISTORIPEDIA: Raja Italia Dibunuh Penganut Anarki Garis Keras

BACA JUGA: HISTORIPEDIA: Gempa 23 Detik Menewaskan 242 Ribu Orang di China

Sebelum invasi tersebut terjadi, pada awal 1990, Saddam Hussein menuduh Kuwait telah mencuri minyak Irak dengan melakukan pengeboran miring (slant driling). Tuduhan itu diduga yang menjadi pendorong Irak untuk melancarkan serangan ke Kuwait.

Namun, beberapa sumber Irak mengindikasikan bahwa Saddam Hussein telah memutuskan untuk menginvasi Kuwait beberapa bulan sebelumnya. Keputusan itu disebut-sebut didasari oleh beberapa alasan salah satunya ketidakmampuan Irak untuk membayar utang sebesar USD14 miliar yang digunakan untuk membiayai Perang Iran-Irak yang baru reda dua tahun sebelumnya. Saddam juga diduga merasa bahwa komoditas utama Kuwait yaitu minyak juga berperan dalam minimnya pendapatan Irak.

Sepekan setelah invasi tersebut, tepatnya pada 9 Agustus 1991, Amerika Serikat (AS) bergerak ke Teluk dalam Operasi Perisai Gurun (Desert Shield).  

(Emirald Julio)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement