MEDAN - Masih ingat dengan kasus Sungai Citepus di Bandung yang berubah warna menjadi merah? Hal serupa juga terjadi di Sungai Bah Bolon yang membelah Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun. Sungai itu mendadak berubah jadi warna merah pekat sekira pukul 11.00 WIB.
Biasanya, warga yang bermukim di pinggir sungai memanfaakan air sungai yang cukup jernih untuk kebutuhan harian. Namun warga kaget saat melihat warna air sungai yang berubah jadi merah.
“Biasanya air sungai ini jernih. Tapi tadi mendadak jadi warna merah. Warna merah air ini semakin lama semakin kental seperti darah,” jelas Yan Asmara, warga Pematangsiantar, Senin (7/8/2017).
Informasi berubahnya warna sungai itu langsung beredar di media sosial. Alhasil, warga yang penasaran berkerumun di sekitar tepian sungai untuk menyaksikan fenomena itu. “Jelang sore ini warna merahnya terlihat mulai memudar. Mungkin karena airnya terus mengalir," ungkapnya.
Untuk mengetahui secara pasti penyebab kejadian ini, pihak Pemko Pematangsiantar, Pemkab Simalungun dan aparat kepolisian dari kedua wilayah, akhirnya turun tangan untuk melakukan investigasi dan penyelidikan.
Kendati sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintahan setempat, namun hasil penyelidikan sementara, diduga kuat warga merah yang menyebabkan Sungai Bah Bolon berubah warga disebabkan limbah pewarna ulos yang dibuang di lokasi penampungan sampai di kawasan hulu sungai, persisnya di Kecamatan Siantar Marihat.
Petugas kepolisian dan BLH pun mengambil sampel air limbah yang diduga penyebab berubahnya warna. Kini, pihak kepolisian masih menyelidiki siapa pelaku pembuangan limbah. Selain itu, petugas Badan Lingkungan Hidup setempat juga sudah menyita karung berisi limbah pewarna yang diduga menjadi penyebab utama memerahnya air Sungai Bah Bolon.
(Angkasa Yudhistira)