RIYADH – Menteri Dalam Negeri Irak, Qassim al Araji, mengungkapkan bahwa dirinya telah ditugaskan untuk melakukan mediasi antara Arab Saudi dan Iran, setelah mendapatkan permintaan dari Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Mediasi itu merupakan upaya terbaru untuk memulihkan hubungan antara dua negara yang berseteru di wilayah Timur Tengah.
Hal itu disampaikan Qassim dalam konferensi pers bersama Menteri Dalam Negeri Iran, Abdul Ridha Rahmani Fadli di Teherean. Qassim mengatakan, Mohammed bin Salman melayangkan permintaan resmi kepadanya untuk melakukan mediasi dengan Iran guna menurunkan ketegangan antara Riyadh dan Teheran.
"Pihak Saudi menginformasikan kepada Iran bahwa langkah pertama untuk menurunkan ketegangan di antara mereka adalah agar Riyadh memperlakukan jamaah haji Iran secara positif, dan membiarkan mereka mengunjungi pemakaman di Baqi,” tambah Qassim sebagaimana dikutip New Arab, Senin (14/8/2017).
Qassim menjelaskan, pihak Arab Saudi berjanji untuk menerapkan hal ini dan menekankan bahwa Baqi kini terbuka untuk jamaah haji Iran.
"Irak percaya akan perlunya hubungan persahabatan antara Teheran dan Riyadh karena mereka berkontribusi untuk memperkuat keamanan kawasan ini," ujarnya.
Perkembangan terbaru terkait hubungan Arab Saudi dan Iran ini terjadi setelah Mohammed bin Salman bertemu dengan ulama Syiah berpengaruh dari Irak, Moqtada al Sadr bulan lalu. Saat itu, kedua tokoh itu mendiskusikan perbaikan hubungan dagang melalui konsulat Arab Saudi di Najaf.
Hubungan Arab Saudi dengan Iran memanas sejak tragedi Mina 2015 yang menewaskan ratusan jamaah haji asal Iran. Kedua negara saling melontarkan ancaman dan provokasi bahkan sempat memutuskan hubungan diplomatiknya menyusul peristiwa tragis itu.
(Rahman Asmardika)