Meutia juga mengingatkan kembali tentang perjuangan para pendiri bangsa yang penuh dengan keikhlasan, mengorbankan jiwa raga untuk merebut kemerdekaan Indonesia. Para pendiri bangsa mempunyai cita-cita bersama untuk menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur.
"Para pendiri bangsa telah berhasil mendirikan negara dengan tujuan melindungi segenap bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia," tuturnya, membaca seruan itu.
Ia juga prihatin dengan kondisi saat ini. Setelah 72 tahun merdeka, ternyata masih ditemukan beragam tantangan yang harus diatasi dengan serius, misalnya memudarnya rasa kebersamaan, gotong royong, rasa persatuan dan kesatuan bangsa, melemahnya kohesi nasional dan implementasi Bhineka Tunggal Ika, dalam kehodupan berbangsa, bernegara, serta rasa keadilan di lingkungan masyarakat.
Ia menambahkan, penjagaan yang lebh ketat juga harus dilakukan untuk melindungi aset negara berupa sumber daya alam (SDA) dan juga sumber daya manusia (SDM) yang terwujud sebagai kearifan lokal dari budaya masyarakat Indonesia yang multikultural maupun peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia.
"Secara keseluruhan pembangunan nasional untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia perlu menjadi fokus perhatian dari pemerintah, agar ketimpangan antara pembangunan di kawasan barat dan timur Indonesia dihilangkan karena setiap kawasan memiliki kekuatannya masing-masing yang perlu ditangani secara spesifik, berkesinambungan dan mengutamakan keadilan," paparnya, menjelaskan.