“Saya merasa Jakarta dan seluruh warga Jakarta menjadi terancam dan mengalami teror atas demonstrasi tanggal 4 November 2016. Dalam hal pencalonan saya sebagai gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017, ada satu partai pendukung yang meminta saya mundur, karena saya dituduh telah menistakan agama. Dalam pelaksanaan kampanye saya ditolak di beberapa tempat, dikarenakan saya telah dituduh menistakan agama,” lanjut Ahok.
Ahok mengaku mengenali orang-orang dalam gambarnya yang diunggah Buni Yani di Facebook. Dia juga membenarkan jika video yang diunggah Buni Yani dan viral di media sosial merupakan videonya yang direkam Diskominfo DKI pada 27 September 2016, ketika ia kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu.
Ahok menuding video yang diunggah Buni Yani di Facebook terkait kutipan Surah Al Maidah 51 tidak sesuai dengan fakta yang disampaikan saat berpidato di Kepulauan Seribu.
“Adapun yang saya sampaikan adalah sesuai dengan rekaman yang direkam Diskominfo adapun kalimat tersebut adalah, jadi jangan percaya sama orangkan bisa saja dalam hati kecil bapak-ibu enggak bisa pilih saya, karena dibohongi pakai Surah Al Maidah 51 macam-macam itu loh. Itu hak bapak-ibu ya, jadi kalau bapak-ibu merasa enggak bisa milih saya takut masuk neraka dibodohi gitu ya enggak apa-apa, karena ini kan panggilan pribadi bapak-ibu,” jelas Ahok.
Ahok mengaku tak mengenal Buni Yani. “Saya juga baru melihat akun Facebook tersebut saat diperlihatkan oleh penyidik,” ujarnya.
(Salman Mardira)