Lebih jauh, partikel berbahaya yang terhirup tubuh dapat menimbulkan radang pada pembuluh darah. Jika dibiarkan menumpuk, bisa terjadi penyempitan pembuluh darah. Hal ini berdampak pada kurangnya oksigen yang mengalir ke tubuh. Akibatnya, jantung dan otak yang seharusnya mendapatkan oksigen sebagai makanannya harus kekurangan pasokan.
Kondisi ini bisa berisiko penyakit jantung koroner dan stroke karena oksigen tidak lagi menyuplai ke beberapa organ yang membutuhkan. Salah satu upaya untuk meminimalisasi polusi udara adalah penggunaan alat pelindung diri seperti masker. Sebab masker memiliki kelebihan filtrasi sehingga mampu melindungi diri paparan polusi udara dalam dosis besar.
“Penggunaan masker dipercaya dapat menekan angka terpaparnya polusi udara sebanyak 20 persen,” kata Irwan.
Penggunaan masker merupakan upaya pencegahan primer untuk melindungi diri dari polutan yang dapat menurunkan kondisi kesehatan tubuh seseorang. Namun, penggunaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Berangkat kerja lebih pagi, tidak berolah raga pada siang hari karena paparan polusi sedang tinggi, dan seminggu sekali menghirup udara sehat dengan pergi keluar kota. Selain upaya pencegahan primer di atas, pencegahan sekundernya adalah dengan deteksi dini lewat general check up saat timbul gejala gangguan agar dapat ditangani lebih dini. Sedangkan upaya lainnya yang dapat dilakukan adalah memilih tempat tinggal yang asri dan sejuk serta jauh dari polusi udara.
(Rizka Diputra)