Kompak! Dunia Internasional Kecam Uji Coba Nuklir Keenam Korut
WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) mengecam uji coba nuklir terbaru yang dilakukan Korea Utara (Korut) beberapa jam setelah negara terisolasi itu mengklaim telah sukses melakukan tes bom hidrogen yang dapat dipasangkan pada rudal jarak jauh. Selain AS, beberapa negara lain termasuk Korea Selatan (Korsel), China dan Rusia pun turut melontarkan reaksi keras terhadap langkah provokatif Pyongyang tersebut.
BACA JUGA: Uji Coba Bom Hidrogen Korut Mengakibatkan Gempa 6,3 SR
"Korea Utara telah melakukan uji coba nuklir yang besar. Kata-kata dan tindakan mereka terus menerus sangat bermusuhan dan berbahaya bagi AS," demikian disampaikan Presiden AS, Donald Trump melalui Twitter sebagaimana dikutip BBC, Minggu (3/9/2017).
Senada dengan Trump, Presiden Korsel, Moon Jae-in mengatakan, uji coba nuklir keenam Korut tersebut harus diganjar dengan respons terkeras. Moon meminta dijatuhkannya sanksi baru dari Dewan Keamanan PBB yang akan sepenuhnya mengisolasi Korut.
"Saya merasa kecewa dan marah. Korut telah membuat kesalahan taktis yang tidak masuk akal dengan melakukan serangkaian provokasi seperti meluncurkan rudal balistik jarak jauh (ICBM) dan melakukan uji coba nuklir yang meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea dan mengancam perdamaian dunia. Tindakan ini akan mengisolasi mereka lebih jauh," kata Moon.
BACA JUGA: Astaga! Korut Klaim Lakukan Uji Coba Nuklir Keenam
Reaksi keras juga disampaikan China yang menyatakan penolakan keras dan kecaman terhadap uji coba nuklir Korut. Sementara Rusia menyebut uji coba tersebut melanggar hukum internasional dan meminta semua pihak untuk segera menggelar perundingan, sebagai satu-satunya cara menyelesaikan ketegangan di Semenanjung Korea.
Uji coba nuklir yang dilakukan Korut pada Minggu, 3 September 2017 dilaporkan menimbulkan gempa dengan kekuatan mencapai 6,2 magnitudo di sekitar lokasi uji coba Punggye-ri. Laporan awal dari otoritas Korsel menyebutkan bom hidrogen yang diledakkan memiliki kekuatan sekira 100 kiloton atau lima kali kekuatan ledakan bom atom yang dijatuhkan AS di Nagasaki pada 1945.
(Rahman Asmardika)
