MANILA – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, berencana untuk bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak. Ketiga pimpinan negara ini akan berdiskusi untuk segera membentuk kerjasama nyata perihal anti-terorisme trilateral.
Kabar tersebut langsung disampaikan oleh Duterte pada dialognya dengan media setempat pada akhir pekan lalu saat menghadiri acara ulang tahun pejabat Kota Davao. Sang Presiden Filipina menyerukan kekhawatirannya dengan meningkatnya perekrutan kelompok ISIS di berbagai kota yang penduduknya bermayoritas Muslim.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Senang Kembali Bersua dengan Presiden Duterte
BACA JUGA: Blusukan dengan Duterte, Jokowi Ingin Tingkatkan Kerjasama dengan Filipina
“ISIS sudah terpojok di kota pesisir wilayah Suriah. Mereka didorong keluar dari Suriah. Saat mereka kehilangan markas besarnya, mereka tidak bisa pergi. Mereka akan terbunuh. (Karena itu-red) mereka akan melarikan diri, dan karena mereka memiliki akses di beberapa negara, mereka akan datang seperti yang terjadi di Marawi,” ujar Duterte, sebagaimana dikutip dari Interaksyon, Selasa (5/9/2017).
Duterte mengklaim, Jokowi dan Najib sepakat untuk berdialog untuk membahas masalah tersebut. Bila sesuai rencana maka pertemuan itu akan diadakan di Sabah atau di Jakarta.
“Kami hanya menunggu waktu yang tepat. Saya akan membuka perbatasan untuk otoritas Malaysia serta Indonesia dan saya akan memberikan mereka akses,” tegasnya.