Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cari Solusi Basmi Terorisme, Presiden Filipina akan Bertemu Jokowi dan PM Malaysia

Emirald Julio , Jurnalis-Selasa, 05 September 2017 |16:44 WIB
Cari Solusi Basmi Terorisme, Presiden Filipina akan Bertemu Jokowi dan PM Malaysia
Foto Presiden Joko Widodo ketika bertemu Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (Foto: Reuters)
A
A
A

MANILA – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, berencana untuk bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak. Ketiga pimpinan negara ini akan berdiskusi untuk segera membentuk kerjasama nyata perihal anti-terorisme trilateral.

Kabar tersebut langsung disampaikan oleh Duterte pada dialognya dengan media setempat pada akhir pekan lalu saat menghadiri acara ulang tahun pejabat Kota Davao. Sang Presiden Filipina menyerukan kekhawatirannya dengan meningkatnya perekrutan kelompok ISIS di berbagai kota yang penduduknya bermayoritas Muslim.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Senang Kembali Bersua dengan Presiden Duterte

BACA JUGA: Blusukan dengan Duterte, Jokowi Ingin Tingkatkan Kerjasama dengan Filipina

“ISIS sudah terpojok di kota pesisir wilayah Suriah. Mereka didorong keluar dari Suriah. Saat mereka kehilangan markas besarnya, mereka tidak bisa pergi. Mereka akan terbunuh. (Karena itu-red) mereka akan melarikan diri, dan karena mereka memiliki akses di beberapa negara, mereka akan datang seperti yang terjadi di Marawi,” ujar Duterte, sebagaimana dikutip dari Interaksyon, Selasa (5/9/2017).

Duterte mengklaim, Jokowi dan Najib sepakat untuk berdialog untuk membahas masalah tersebut. Bila sesuai rencana maka pertemuan itu akan diadakan di Sabah atau di Jakarta.

“Kami hanya menunggu waktu yang tepat. Saya akan membuka perbatasan untuk otoritas Malaysia serta Indonesia dan saya akan memberikan mereka akses,” tegasnya.

BACA JUGA: VIDEO: Upacara Kenegaraan Filipina Menyambut Kedatangan Presiden Jokowi

BACA JUGA: Indonesia Dorong Bentuk Tim Operasi Darat dalam Perjanjian Trilateral

Duterte menuturkan bahwa dalam pertemuan trilateral itu mungkin akan ada kesepakatan untuk membentuk gugus tugas yang bertugas memburu kelompok teroris. Saat ini, pertemuan itu sedang dalam proses penjadwalan.

“Kami harus bertemu langsung serta sepakat dalam agenda di pembicaraan. Saya hanya bisa di sana sekira sehari atau dua hari. Saat ini, saya tidak memiliki waktu luang karena masalah serius di sini,” jelasnya.

Terkait situasi di Mindanao, khususnya di Marawi, Duterte berharap pada akhir 2017 maka krisis di sana dapat berakhir. Presiden Filipina itu menambahkan akan lebih sering mengunjungi Marawi hingga situasi di sana lebih kondusif.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement