“Melihat masifnya penggunaan pestisida besar kemungkinan kasus macam ini terjadi di daerah lain. Pencemaran SPHmerupakan ancaman yang nyata terhadap keseimbangan dan kesehatan ekosistem dan manusia,” kata Riska.
Sementara itu data dari Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2015, terkait deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA dan kanker payudara dengan pemeriksaan klinis (CBE) menurut kabupaten/kota seperti terihat dalam tabel di bawah ini.
Riska menyebutkan, senyawa pengganggu hormon memang terkait dengan penyakit-penyakit tidak menular. Ia menyayangkan upaya menangani dampak pencemaran sungai Brantas baru sebatas melalui gerakan perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS) bagi masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Kohar Hari Santoso ketika ditemui di Surabaya, Selasa (15/8), mengungkapkan setiap kabupaten/ kota memiliki rencana kerja mengatasi penyakityang diakibatkan karena pencemaran lingkungan, termasuk pencemaran air sungai.
Terkait penyakit yang berpotensi dipicu karena mengonsumsi air tidak layak minum, di luar diare dan penyakit kulit, ia enggan menjawab. Ia percaya PDAM mempunyai standar terkait baku mutu. “Lagi pula tidak semua masyarakat Surabaya minum air PDAM. Kalaupun untuk diminum akan dimasak dulu,” ujarnya. (Bersambung)
(Salman Mardira)