 
                YOGYAKARTA – Ulah pedagang lesehan di Jalan Malioboro, DIY, kembali menjadi trending topic di media sosial. Ini setelah grup di akun Facebook, Info Cegatan Jogja (ICJ), mengunggah keluhan wisatawan saat makan di jalan yang paling terkenal di Yogyakarta itu.
Dalam unggahan tersebut, pengunggah mencantumkan foto nota pembelian disertai tulisan yang berisi keluhan mahalnya makan di lesehan Malioboro. Tertulis harga satu gelas es jeruk setara dengan harga nasi ayam di lesehan pinggiran. Disebutkan pula harga empat bebek goreng dipatok Rp120.000, empat ayam goreng kampung Rp180.000, dan enam porsi nasi putih Rp42.000.
Kontan saja unggahan tersebut menjadi viral dan membuat Unit Pelaksan Teknis (UPT) Malioboro gerah dan langsung menerjunkan tim untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) di semua warung lesehan yang ada di kawasan Malioboro.
Koordinator Keamanan dan Ketertiban UPT Malioboro, Ahmad Syamsudi mengatakan, pihaknya sudah mengetahui ada unggahan yang menjadi viral di medsos terkait keluhan konsumen terhadap pedagang lesehan di Malioboro yang main pukul harga.
”Kita langsung lakukan pengecekan, namun masih belum menemukan warung lesehan dengan model nota yang ramai diperbincangkan di Facebook,” katanya kemarin.
Penelusuran dilakukan dengan mendatangi satu per satu pedagang lesehan di sepanjang Jalan Malioboro. Para petugas pun menggunakan gambar di grup Facebook untuk mengecek apakah ada pedagang yang memakai nota sama persis seperti yang diunggah dan viral di media sosial tersebut.
”Kita masih belum temukan. Malioboro kan kompleks, ada penggal jalan, ada sirip jalan, mungkin tahunya wisatawan jajan di sirip terus nyebutnya ya Malioboro,” katanya.