Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

6 Fakta Perempuan Presiden Pertama di Singapura, Nomor 5 Tidak Disangka

Putri Ainur Islam , Jurnalis-Rabu, 13 September 2017 |14:54 WIB
6 Fakta Perempuan Presiden Pertama di Singapura, Nomor 5 Tidak Disangka
Halimah Yacob menjadi presiden wanita pertama di Singapura. (Foto: Singapore Today)
A
A
A

PUBLIK tengah dihebohkan dengan sosok inspirasional, Halimah Yacob. Karena Halimah merupakan kandidat tunggal, maka langkahnya menuju kursi Presiden Singapura hanya tinggal menunggu sumpah jabatan. Menurut laporan dari Kantor Perdana Menteri Singapura, Halimah akan dilantik sebagai presiden kedelapan Singapura pada Kamis 14 September pukul 18.00 waktu setempat di Istana Kepresidenan.

Selain sebagai presiden terpilih pertama yang merupakan wanita dan dari kalangan etnis Melayu, ada beberapa fakta tentang Halimah Yacob yang tidak banyak yang tahu. Berikut faktanya yang dihimpun dari berbagai sumber oleh Okezone.

1. Merasakan Kemiskinan sejak Kecil

Halimah baru berumur 8 tahun ketika ayahnya yang berprofesi sebagai seorang penjaga meninggal dunia. Sejak saat itu, ibunya menjadi satu-satunya pencari nafkah. Halimah pun membantu ibunya berjualan Nasi Padang sebelum fajar terbit hingga larut malam. Halimah juga membantu ibunya saat membereskan dagangan, membersihkan meja, dan melayani pelanggan.

"Saya mengalami kemiskinan secara langsung dan tahu betapa hal tersebut membuat Anda lemah untuk berjuang hidup, untuk menyediakan makanan, dan juga bergulat dengan ketidakpastian masa depan setiap hari. Hal tersebut membatasi pilihan Anda, tetapi juga membuat tekad Anda lebih besar untuk mencapai keberhasilan,” ungkapnya.

2. Momen Menyedihkan dalam Hidupnya

Ibu kandung dari Halimah berusia 90 tahun ketika meninggal pada 11 September 2015. Hari tersebut bertepatan dengan hari pemungutan suara Pemilu 2015. Ia mengungkapkan bahwa momen tersebut merupakan momen paling menyedihkan dalam hidupnya.

3. Dunia Politik Tidak Asing bagi Halimah Yacob

Halimah bergabung dalam dunia politik atas desakan dari Perdana Menteri Goh Chok Tong pada 2001. Ia terpilih sebagai Anggota Parlemen (MP) untuk Konstituensi Perwakilan Jurong Group (GRC). Sepuluh tahun kemudian, portofolionya kian kinclong dengan jabatan Menteri Negara yang kemudian menjadi Kementerian Pengembangan Masyarakat, Pemuda, dan Olahraga.

Sebelum mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden, Halimah menjabat sebagai Ketua Parlemen dan anggota parlemen untuk Marsiling-Yew Tee. Namun kedua jabatan tersebut ia lepas terkait pencalonan dirinya sebagai presiden.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement