Ditinggalkan begitu saja, membuat kuda nil-kuda nil tersebut menghancurkan pagar dan melarikan diri ke padang gurun Kolombia. Siapa sangka, dengan hidup di alam liar, 4 kuda nil milik Escobar itu mulai berkembang biak. Diperkiraan ada sekira 40 kuda nil saat ini tinggal di Kolombia. Tercatat, 26 kuda nil masih berada wilayah Hacienda Napoles, sementara yang lainnya menemukan rumah baru di hutan Kolombia.
Menurut para ahli, jumlah kuda nil bisa mencapai 100 dalam kurun waktu 10 tahun. Para pemerhati lingkungan khawatir bahwa binatang yang tidak biasa di Benua Amerika tersebut mungkin membawa destabilisasi flora dan fauna di Kolombia, mengingat kuda nil yang sangat dominan dan agresif. Terdapat beberapa kasus di mana kuda nil merusak lahan pertanian dan rumah warga. Hal ini membuat orang-orang ketakutan dan melapor ke pihak berwenang. Inilah yang kemudian membuat kisah Escobar dan kuda nilnya tersebar di seluruh dunia.
Saat ini, mamalia besar tersebut menjadi objek wisata, dengan banyak orang mengunjungi habitatnya. Pada 2010, National Geographic membuat sebuah film dokumenter tentang kuda nil yang berjudul Cocaine Hippos. Pemerintah lalu mengambil tindakan pencegahan dan mengebiri beberapa kuda nil untuk mengendalikan reproduksi mereka. Penduduk setempat mulai menyukai kuda nil, meskipun mereka mungkin adalah salah satu hewan paling berbahaya di dunia.
Kuda nil di Kolombia sendiri belum melukai satu manusia pun sejauh ini. Keluarga Escobar sempat melawan pemerintah Kolombia atas Hacienda Napoles, namun pada akhirnya mereka kalah. Hacienda kini telah diubah menjadi taman hiburan. Kuda nil karismatik masih menjadi yang paling populer di kawasan ini, dan juga berfungsi sebagai pengingat atau simbol akan kekuatan dan kekayaan Pablo Escobar.
(Rufki Ade Vinanda)