Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tegas! Pemerintah Indonesia Jamin Bantuan untuk Rohingya Tepat Sasaran

Fahreza Rizky , Jurnalis-Selasa, 19 September 2017 |16:36 WIB
Tegas! Pemerintah Indonesia Jamin Bantuan untuk Rohingya Tepat Sasaran
Kepala BNPB di Lanud Halim PK. (Fahreza R/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah Indonesia akan kembali mengirimkan bantuan kemanus‎iaan untuk warga terdampak konflik di negara bagian Rakhine, Myanmar. Sekira 20 ton bantuan tersebut akan langsung dikirim ke negeri tanah emas itu.

Sebelumnya bantuan untuk Rohingya dikirim lewat Bangladesh. Namun, ‎lantaran gudang penyimpanan stok sudah penuh maka bantuan dikirim langsung ke Myanmar.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, pemerintah Indonesia telah melakukan assessment ‎atau penilaian terhadap subyek yang akan menerima bantuan kemanusiaan itu.

Menurut dia, pemerintah Indonesia hanya mengirimkan bantuan yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat terdampak.

"Jadi begini, sasaran bantuan ini kan sudah pasti kepada orang terdampak, orang yang menderita dan orang yang membutuhkan. (Jadi) masyarakat Rohingya (yang berhak menerima bantuan)," kata Willem di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2017).

Pada prinsipnya, kata dia, barang-barang yang dikirim haruslah sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Sehingga, pemerintah Indonesia tidak bisa memberikan sesuatu yang tidak sesuai.

"Oleh karena itu kita harus bekerja cepat," ujar Willem.

Ia melanjutkan, pihaknya memiliki tim untuk memonitor pengiriman bantuan ke Myanmar. Tim itu nantinya akan memastikan bantuan yang disalurkan pemerintah sampai di lokasi dan termanfaatkan kepada yang membutuhkan.

"Kita mengirimkan tim AJU. Tim AJU sudah berangkat," terang dia.

Sementara Staf Ahli Bidang Hubungan Antarlembaga Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Salman Al-Farisi mengatakan, tidak semua warga Rohingya mengungsi ke Bangladesh. Menurut dia, masih banyak warga Rohingya yang masih bertahan di negara bagian Rakhine.

Namun demikian, di sana para pengungsi tak berdiam diri di satu titik, melainkan terpencar-pencar. Hal itu berdampak pada sistem penyaluran bantuan kemanusiaan.

"Kita sebetulnya dalam rangka kerjasama, dalam waktu lalu Menlu sudah bicara dengan ICRC (Komite Internasional Palang Merah) dan sebagainya, sehingga nanti dalam penyalurannya pun kita akan bersama-sama dengan ICRC," terang Salman.

Salman menambahkan, korban dari aksi brutal junta militer Myanmar tak hanya menyasar ‎masyarakat Muslim, melainkan juga Buddha. Pemerintah Indonesia, kata dia, menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk seluruh masyarakat yang menjadi korban.

"Yang mengungsi bukan sepenuhnya Rohingya, ada masyarakat Buddhis juga kena dampak. Itu juga harus kita bantu," ungkap Salman.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah Indonesia akan kembali mengirimkan bantuan untuk warga Rohingya yang berada di negara bagian Rakhine, Myanmar. Bantuan kemanusiaan yang sebelumnya dikirimkan ke Bangladesh itu akan diberhentikan sementara karena gudang penyimpanan bantuan penuh.

[Baca Juga: Terus Berlanjut! Pemerintah Akan Kirim 20 Ton Bantuan untuk Pengungsi Rohingya]

Sebaliknya, pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan tersebut langsung ke Myanmar. Saat ini Kemenlu tengah melakukan lobi-lobi dengan pemerintah Myanmar untuk mendapatkan izin pengiriman bantuan yang ditaksir sebanyak 20 ton.

[Baca Juga: Duh, Prabowo Sindir Bantuan Pemerintah ke Etnis Rohingya Hanya Pencitraan]

Bantuan itu berupa makanan siap saji, tenda pengungsi, medical treatment, sarung, obat-obatan, hingga water treatment atau alat penjernih alir.

[Baca Juga: Soal Kekerasan Rohingya, Jokowi: Perlu Aksi Nyata, Bukan Hanya Kecaman!]

Barang-barang yang akan dikirim ke Myanmar diterbangkan menggunakan dua pesawat Hercules bermuatan masing-masing 10 ton. Rencananya, barang-barang bantuan itu akan dikirim ke Lanud Halim Perdanakusuma untuk kemudian diterbangkan ke Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh.

Di sana, barang bantuan akan di transit sementara sembari menunggu perizinan dari pemerintahan Myanmar. Ketika sudah mendapat izin, bantuan akan langsung dikirimkan. (sym)

(Ulung Tranggana)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement