SITTWE – Demonstran dari warga Budha Myanmar melemparkan bom molotov, mencoba menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Provinsi Rakhine yang menjadi tempat terjadinya pembersihan etnis terhadap etnis minoritas Muslim Rohingya. Orang-orang terlibat dalam demonstrasi tersebut mencoba menghentikan para pekerja Palang Merah Internasional yang sedang mengisi sebuah perahu dengan bantuan kemanusiaan.
BACA JUGA: Buru Militan ARSA, Pemerintah Myanmar Berharap Warga Rakhine Kooperatif
Insiden yang terjadi pada Rabu, 20 September itu menunjukkan meningkatnya permusuhan komunal yang terjadi di Myanmar. Berdasarkan informasi dari kantor informasi pemerintahan di Ibu Kota Rakhine, Sittwe, beberapa ratus orang berusaha menghentikan sebuah perahu dimuat dengan bantuan kemanusiaan seberat 50 ton bagi etnis Rohingya.
"Mereka mengira bantuan itu hanya untuk orang Benggali," kata Sekretaris Pemerintah Negara Bagian, Tin Maung Swe sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (21/9/2017). Dia menggunakan istilah Bengali yang bermakna merendahkan bagi etnis Rohingya.
Pengunjuk rasa yang beberapa di antaranya membawa tongkat dan jeruji logam, melemparkan bom molotov ke arah kapal dan pekerja Palang Merah. Seorang saksi mengatakan, sekira 200 polisi dipaksa untuk membubarkan mereka dengan tembakan ke udara.