DOMINIKA – Terjangan Badai Maria terus bergerak ke sejumlah wilayah di Benua Amerika. Setelah Puerto Riko, kini badai kategori 4 itu menghantam wilayah Dominika. Akibatnya, sebagian besar kawasan Dominika luluh lantak.
Sebagaimana diberitakan BBC, Jumat (22/9/2017), 15 orang tewas di Dominika akibat terjangan Badai Maria. Sementara 20 orang lainnya dikabarkan hilang. Jumlah korban dalam bencana ini lebih rendah dari perkiraan pemerintah setempat. Pasalnya, badai yang menghantam memang begitu dahsyat.
“Sungguh sebuah keajaiban jumlah korban tewas tidak mencapai ratusan,” ujar Perdana Menteri (PM) Dominika, Roosevelt Skerrit.
BACA JUGA: Astaga! Usai Tewaskan 9 Orang di Karibia, Badai Maria Hantam Puerto Rico
Setelah Badai Maria menghantam Dominika, Skerrit langsung terjun ke wilayah yang terdampak untuk melihat kerusakan yang terjadi. Dari helikopter, perdana menteri itu menyaksikan langsung fasilitas di berbagai tempat yang hancur akibat dahsyatnya terjangan Badai Maria.
“Ini brutal. Kami belum pernah melihat kehancuran seperti ini,” tuturnya.
Skerrit mengatakan, badai ini telah merusak berbagai fasilitas dan bangunan yang ada di Dominika. Ratusan rumah tercatat hancur bahkan beberapa rata dengan tanah. Tak hanya itu, sekolah-sekolah di wilayah tersebut juga hancur.
Saat ini, telekomunikasi dan listrik di Dominika juga telah terputus. Rumah sakit yang menampung korban bencana ini, harus beroperasi tanpa listrik. Pihak rumah sakit terus mengupayakan penanganan meski tanpa listrik. Generator masih belum dapat digunakan karena banjir yang merendam wilayah tersebut.
BACA JUGA: Toloong! PM Dominika Terjebak Hantaman Badai Maria dan Minta Diselamatkan
Menurut Skerrit, saat ini warganya sangat membutuhkan bantuan. Mereka takkan bisa menyelesaikan masalah ini sendirian.
Sebelum sampai di Dominika, badai ini telah meluluhlantakkan wilayah Puerto Riko. Besarnya badai membuat pihak berwenang di Puerto Riko mendesak warga untuk mencari tempat yang lebih aman. Pasalnya, banjir bandang diprediksi akan menerjang wilayah tersebut pada Sabtu 23 September.
BACA JUGA: Pasca-Badai Maria, Wilayah Puerto Riko Terancam Tak Teraliri Listrik Selama 6 Bulan
Gubernur Puerto Riko, Ricardo Rossello, mengatakan bahwa badai ini merupakan yang paling dahsyat dalam satu abad terakhir. Badai Maria telah memutus aliran jaringan listrik di pulau itu. Dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk dapat memulihkannya kembali.
Kini, badai tersebut masih terus bergerak. Wilayah Kepulauan Turks dan Caicos menjadi destinasi selanjutnya. (DJI)
(Rifa Nadia Nurfuadah)