Ekspor bahan bakar asal China ke Korut berkurang pada Agustus lalu, termasuk impor bijih besi dari Pyongyang, seiring melemahnya perdagangan setelah sanksi terbaru PBB. Meski demikian, pengiriman batubara kembali menguat setelah lima bulan kosong, sesuai data bea cukai yang dirilis kemarin.
Di Moskow, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan, pihaknya bekerja di belakang layar untuk menemukan solusi politik dan penggunaan sanksi terhadap Korut itu sudah maksimal. Saat mengunjungi India, Menteri Pertahanan AS James Mattis menjelaskan, upaya diplomatik untuk mengatasi krisis terus berlangsung.
“Anda telah melihat berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB disahkan untuk meningkatkan tekanan, sanksi ekonomi, dan tekanan diplomatik pada Korut, dan pada saat yang sama, kita mempertahankan kemampuan untuk melawan ancaman paling berbahaya Korut,” katanya.
(Qur'anul Hidayat)