Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

OKEZONE STORY: Misteri Insiden Dyatlov Pass yang Tak Terpecahkan, Kisah 9 Pendaki Gunung di Uni Soviet yang Tewas dalam Semalam

Rufki Ade Vinanda , Jurnalis-Minggu, 01 Oktober 2017 |08:01 WIB
OKEZONE STORY: Misteri Insiden Dyatlov Pass yang Tak Terpecahkan, Kisah 9 Pendaki Gunung di Uni Soviet yang Tewas dalam Semalam
Monumen yang dipersembahkan untuk para pendaki. (Foto: The Vintage News)
A
A
A

SEBUAH insiden mengerikan layaknya kisah film horor menimpa sekelompok pendaki asal Uni Soviet atau yang kini dikenal dengan Rusia. Insiden yang dialami oleh 9 orang tersebut tepatnya terjadi pada 1 dan 2 Februari 1959. Kesembilan pendaki itu diketahui tewas dengan tragis ketika mendaki di Pegunungan Ural.

Insiden yang hingga kini masih misterius dan belum terpecahkan ini disebut dengan "Dyatlov Pass". Kasus ini membuat banyak orang berimajinasi dan berteori tentang apa yang sebenarnya terjadi terhadap kesembilan orang tersebut. Sebagian besar orang bertanya apa yang terjadi di malam 1 Februari 1959 hingga mereka bisa tewas secara bersaman.

Kesembilan pendaki itu diketahui merupakan pelajar dari Institut Politeknik Ural, yang berbasis di Sverdlovsk (sekarang Yekaterinburg). Mereka merupakan orang-orang yang memiliki antusiasme besar untuk bermain ski dan mendaki. Pada 27 Januari, kelompok tersebut yang terdiri dari 10 orang yaitu 8 pria dan 2 perempuan berangkat di bawah kepemimpinan Igor Dyatlov.

Daftar sembilan pendaki yang tewas secara misterius. (Foto: The Vintage News)

Mereka bersiap untuk menaklukkan Gunung Otorten, di bagian utara Pegunungan Ural. Wilayah ini dikenal dihuni oleh sebagian etnis minoritas orang atau Suku Mansi Otorten. Mansi sendiri memiliki arti kata yaitu "Jangan Pergi ke Sana". Namun hal tersebut nampaknya tak menghalangi sekelompok orang yang memang mencintai alam tersebut meski menempuh medan yang sulit.

Kelompok ini berangkat dari Kota Ivdel dengan menggunakan truk dan tiba di desa kecil Vizhai yang merupakan pemukiman terakhir sebelum mereka masuk hutan. Saat tiba di Desa Vizhai, kelompok ini mendengar sebuah cerita kuno dan menyeramkan tentang pemburu Mansi yang dibunuh secara misterius ketika melewati wilayah yang dikenal dengan Gunung Mati.

Pada 28 Januari, Yuri Yud menjadi satu-satunya pendaki yang selamat dari kelompok tersebut. Ia diketahui menderita disentri sehingga terpaksa tinggal di Vizhai, sementara kesembilan sisanya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Para pendaki ini seharusnya menyelesaikan perjalanan pada 12 Februari.

Tetapi cuaca saat itu memburuk dan semua orang mengira jika kelompok tersebut harus menunda perjalanan dan terlambat turun gunung. Kala itu, tak ada alarm darurat atau tanda-tanda jika mereka dalam bahaya. Hari demi hari berlalu tanpa kabar dan hal ini membuat Yuri Yud merasa khawatir dengan rekan-rekannya. Pada 20 Februari, keluarga para pendaki mulai bertanya tentang keberadaan anak mereka ke pihak berwenang.

Pada awalnya, Institut Politeknik tempat para pendaki mengenyam pendidikan mengirim tim sukarelawan untuk mencari mereka yang hilang. Operasi pencarian kemudian juga melibatkan personel polisi dan militer. Pesawat dan helikopter juga dikerahkan untuk mencari para pendaki karena kelompok pendaki tersebut dipastikan telah melewati wilayah yang dilarang atau berbahaya.

Pada 26 Februari kamp kelompok tersebut tinggal dalam kondisi yang mencurigakan. Tenda tempat mereka tinggal terpotong di bagian belakang seolah terdapat seseorang yang masuk secara paksa. Tenda-tenda tersebut juga seolah-olah ditinggalkan dengan tergesa-gesa karena semua peralatan termasuk peralatan ski, makanan, dan pakaian hangat, masih ada di tenda. Separuh tenda dalam kondisi tertutup salju.

Kondisi tenda para pendaki. (Foto: The Vintage News)

Terdapat jejak kaki yang dibuat oleh delapan atau sembilan orang ditemukan di dekat tenda. Jejak kaki ini mengindikasikan bahwa para pendaki telah melarikan diri dari perkemahan mereka. Dan kemungkinan besar mereka lari dengan bertelanjang kaki, atau hanya mengenakan kaus kaki. Jejak kaki itu membentang sekira sepertiga mil dari perkemahan.

Pegunungan Ural utara terkenal karena kondisi cuaca dingin yang sangat tak kenal ampun. Suhu saat itu adalah minus 22 derajat Fahrenheit. Hipotermia adalah dugaan pertama penyebab tewasnya kesembilan orang itu. Tapi masih ada potongan yang tidak sesuai dengan teka-teki kematian mereka. Petugas terus menelusuri petunjuk yang ada hingga akhirnya menemukan 2 mayat pertama.

Dua mayat dari kelompok pendaki ini ditemukan di tepi hutan dalam kondisi membeku. Sebelum meninggal keduanya sempat menyalakan api kecil dan membuat mereka bisa bertahan hidup dalam semalam. Kemudian 3 mayat lainnya kembali ditemukan yakni 2 perempuan dan 1 laki-laki yang diketahui sebagai Dyatlov sang pemimpin kelompok. Kelima orang tersebut diyakini sedang berusaha untuk kembali ke perkemahan mereka.

Petugas berwenang menyimpulkan kelimanya tewas akibat hipotermia. Yang menjadi pertanyaan masyarakat adalah, mereka merupakan kelompok pendaki profesional yang harusnya tahu betul cara untuk menangani hipotermia. Selain itu, hal yang membuat mereka lari dari tendanya juga menjadi misteri yang lain.

Mayat keempat pendaki lainnya yaitu 1 perempuan dan 3 pria kemudian ditemukan 2 bulan kemudian atau pada Mei. Mayat mereka ditemukan dengan luka fisik berat, namun mereka ditemukan dengan mengenakkan pakaian yang lebih memadai untuk melawan dingin. Penyelidikan menyimpulkan bahwa mereka pasti berada di luar saat dugaan penyerang misterius itu muncul.

Terlepas dari semua pertanyaan yang belum terjawab, penyelidikan atas kasus ini ditutup pada Mei 1959. "Sebuah kondisi darurat yang tidak dapat diatasi oleh para pejalan kaki" adalah kesimpulan resmi penyelidikan petugas berwenang. Wilayah tempat mereka tewas menjadi terlarang untuk tiga tahun ke depan, dan kasus Dyatlov diberi label rahasia.

Sungai yang dilewati para pendaki. (Foto: The Vintage News)

Kasus ini ditinjau kembali pada 1993, ketika sebuah longsoran teori konspirasi pecah, masing-masing mengklaim beberapa skenario supranatural atau sangat tidak ortodoks. Mengingat tidak ada yang benar-benar bisa memberikan penjelasan yang tepat mengenai kejadian yang mencakup sembilan kematian misterius, label rahasia, dan tingkat radioaktivitas yang tidak normal.

Saat ini ada banyak situs, artikel, buku, film layar lebar, dan film dokumenter yang membahas tentang insiden Dyatlov Pass. Namun tidak ada bukti substansial dari penyebab kematian kesembilan pendaki tersebut. Banyak teori atas kematian mereka. Ada yang menduga jika mereka adalah korban eksperimen rahasia pemerintah. Ada lainnya yang menyebutkan kematian mereka terkait dengan alien dan bahwa mereka korban Yeti (manusia salju) yang disebut Menk.

Pemerintah memiliki tepri yang lebih masuk akal seperti serangan oleh seekor beruang liar, longsoran salju, atau bahwa mereka diserang oleh perampok lokal Mansi. Namun pihak berwenang juga gagal memberikan bukti yang cukup untuk mendukung penjelasan mereka. Mungkin kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi malam itu, tapi itu tidak menghentikan teori yang terus bermunculan.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement