Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tragis! Sempat Bertahan di Rakhine, Bayi Rohingya Jadi Korban Lemparan Granat

Rufki Ade Vinanda , Jurnalis-Senin, 02 Oktober 2017 |04:16 WIB
Tragis! Sempat Bertahan di Rakhine, Bayi Rohingya Jadi Korban Lemparan Granat
Areta dan putrinya Talisma. (Foro: Mirrorpix)
A
A
A

KUTAPALONG - Arus pengungsi Rohingya yang datang ke Bangladesh dari Rakhine Myanmar hingga saat ini masih terus mengalir. Jumlah pengungsi semakin hari semakin bertambah sementara penduduk Rohingya yang bertahan di Rakhine State terus berkurang.

Salah seorang pengungsi Rohingya yang sempat bertahan di Rakhine mengungkapkan jika kekerasan di Rakhine belum sepenuhnya berakhir. Seorang ibu muda berusia 18 tahun bernama Areta tiba dengan selamat di Bangladesh setelah keluarganya menjadi korban kekerasan.

Areta diketahui melakukan perjalanan ke Bangladesh menghabiskan waktu selama 8 hari lamanya. Tragisnya ketika masih berada di Rakhine, sang putri yang baru berusia 8 bulan terluka setelah menjadi korban lemparan granat.

Baca Juga: Inalillahi... Kapal Pengangkut Pengungsi Rohingya Terbalik, 14 Orang Tenggelam

"Saat itu militer datang ke rumah saya dan melepaskan tembakan. Mereka sebelumnya menyiksa orang-orang di desa dan kemudian memicu ledakan dengan melempar granat. Granat tersebut meledak di rumah saya dan membuat kepala bayi saya terbakar," ujar Areta.

Sayangnya, bayi Areta yang bernama Talisma terancam tidak mendapatkan pengobatan atas lukanya mengingat kondisi tempat tinggal mereka yang porak-poranda dan keberadaan mereka yang tidak diterima. Hal inilah yang kemudian membuat Areta memutuskan untuk segera keluar dari Myanmar.

"Tidak ada yang bisa kami lakukan. Kami mencoba menenangkannya yang menangis kesakitan. Kami pergi ke dokter di Myanmar tapi tidak ada obat," imbuh Areta.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement