(foto Apriyadi/Okezone)
Helikopter itu juga dipasangi dipping sonar L-3 Ocean Systems DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS) untuk mendeteksi keberadaan kapal selam, serta sistem peluncuran torpedo Raytheon MK46 atau Whitehead A244/S.
Helikopter ini juga menggunakan dua mesin Safran Arriel 2N yang bisa diandalkan untuk performa saat terbang sangat tinggi dan dalam kondisi cuaca panas. Airbus mengklaim kecepatan maksimalnya mencapai 165 knot (308 km/jam) dengan daya jelajah 780 km.
Panther mengusung jenis dua mesin turboshaft Turbomeca Arriel 2C. Masing-masing mesin punya kekuatan 635 kW. Dengan mesin ini, Panther memiliki performa yang dapat diandalkan dalam kondisi apa pun, termasuk panas dan di ketinggian.
Kendali mesin digital dengan otoritas penuh memungkinkan starter mesin secara otomatis dan menjamin operasional mesin sesuai batas akselerasi, torsi dan suhu. Panther dapat melakukan hovering hingga ketinggian 2.600 meter.
(Salman Mardira)