Pada saat proses pelelangan berlangsung, ada penawaran harga yang dimasukkan oleh para pesertanya berada dalam satu kendali yakni, PT Djaya Bima Agung yang notabene peserta lelang juga sehingga, harga-harga tersebut adalah harga yang tidak wajar dan menyebabkan rendahnya tingkat kompetensi.
Sampai sekarang penyidik telah memeriksa 36 saksi serta satu ahli, kata Kapuspenkum Kejagung, M Rum.
Di antara saksi yang diperiksa itu, Herlin Isambarwati sebagai Ketua Kelompok Kerja pada BKKBN RI, Purwo Evalianto sebagai Sekretaris Kelompok Kerja pada BKKBN RI, Mei Sasiwi Haryanti sebagai Anggota Kelompok Kerja pada BKKBN RI, Ninik Sidik Handayani pekerjaan Anggota Kelompok Kerja pada BKKBN RI dan Pembangunan Gultom pekerjaan Anggota Kelompok Kerja pada BKKBN RI.
"Keseluruhan saksi itu menerangkan mengenai pengadaan susuk KB II Batang/Implant Tiga Tahunan Plus Inserter tahun 2015," katanya.
(Angkasa Yudhistira)