Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dengan Menjaga Lahan Gambut, Indonesia Dapat Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca Hingga 20 Persen

Dengan Menjaga Lahan Gambut, Indonesia Dapat Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca Hingga 20 Persen
A
A
A

Ilmuwan turut menambahkan, Brazil telah membuktikan, bahwa transparansi kebijakan, ketatnya regulasi hukum, serta intervensi pemerintah pada distribusi barang, mampu memperlambat tingkat pembalakan hutan di negara tropis tersebut.

Langkah berikutnya adalah pengelolaan lahan hutan berkelanjutan. Selama ini banyak hutan di dunia, termasuk Indonesia menghilang, akibat penebangan liar atau industri kayu tidak berkelanjutan.

Salah satu cara untuk mengelola hutan secara berkelanjutan adalah memperpanjang umur pohon yang dapat ditebang, sehingga selain alam terjaga, tetapi juga keuntungan secara ekonomi juga dapat meningkat.

Solusi alami lain yang patut dipertimbangkan adalah perlindungan terhadap lahan gambut.

Kalangan ilmuwan menyebutkan, lahan gambut berkontribusi sebanyak 14 persen dalam upaya pencegahan solusi iklim alami, dan dapat menjaga suhu bumi agar tetap berada di bawah dua derajat Celsius. Problemnya, banyak lahan gambut menghilang di beberapa negara berkembang, padahal kawasan itu dapat menjadi wahana penyimpan karbon, serta mendukung daya dukung bumi.

Dengan demikian, para peneliti menambahkan, penting bagi banyak pemangku kepentingan untuk memetakan lahan gambut di dunia demi memastikan upaya konservasi dan restorasi berjalan optimal.

Terus mendukung Setelah dilansirnya hasil penelitian tersebut, sejumlah pihak dari pengusaha dan pegiat lingkungan menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kesepakatan Perjanjian Paris yang menghendaki suhu bumi tetap berada di bawah dua derajat Celsius.

Penelitian tersebut, menurut Direktur Eksekutif Unilever, Paul Polman menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kesempatan besar untuk membentuk kembali sistem penggunaan pangan dan lahan, menempatkan mereka menjadi sorotan utama untuk mewujudkan Kesepakatan Paris tentang Perubahan Iklim dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Baginya, penurunan suhu bumi penting untuk mencegah dampak perubahan iklim, khususnya terhadap ketahanan pangan dunia.

Perubahan iklim mengancam produksi makanan pokok seperti jagung, gandum, beras dan kedelai sebanyak seperempatnya, tetapi sekitar sembilan miliar populasi global pada tahun 2050 akan membutuhkan makanan hingga 50 persen lebih banyak.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement