Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

PM Spanyol Beberkan Dua Tujuan untuk Catalunya, Apa Saja?

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Sabtu, 21 Oktober 2017 |01:08 WIB
PM Spanyol Beberkan Dua Tujuan untuk Catalunya, Apa Saja?
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy (Foto: Francois Lenoir/Reuters)
A
A
A

BRUSSELS – Perdana Menteri (PM) Spanyol, Mariano Rajoy, berjanji untuk mengembalikan Catalunya kepada supremasi hukum. Pria berkacamata itu akan memaksakan Pasal 155 Konstitusi Spanyol untuk menangguhkan sejumlah elemen kunci yang memungkinan Catalunya menjadi wilayah otonomi khusus.

BACA JUGA: Diancam dengan Deklarasi Kemerdekaan, Spanyol akan Cabut Status Otonomi Catalunya

Dengan pemberlakuan Pasal 155, maka Parlemen Catalunya otomatis akan dibubarkan. Pembubaran parlemen membawa konsekuensi berupaya pemilihan umum regional yang rencananya akan dihelat pada Januari 2018. Menurut Rajoy, itu berarti dua pukulan telak bagi Catalunya.

“Kami memiliki dua tujuan langsung. Untuk mengembalikan supremasi hukum, karena Anda tidak bisa memiliki sebuah daerah di mana hukum diabaikan, dan di waktu bersamaan, untuk mengembalikan kenormalan institusi,” ucap Rajoy di Brussels, Belgia, melansir dari The Guardian, Sabtu (21/10/2017).

BACA JUGA: Tak Gentar dengan Ancaman Madrid, Catalunya Tolak Cabut Deklarasi Kemerdekaan

Pria berusia 62 tahun itu menambahkan, pemerintah sudah mendapat dukungan dari Partai Sosialis (PSOE) dan Partai Citizens yang merupakan oposisi. Kabinet Spanyol sendiri akan menggelar rapat darurat pada Sabtu untuk menentukan intervensi seperti apa yang akan dilakukan terhadap Catalunya.

Beberapa bidang diusulkan untuk diambil alih pemerintah, yaitu pendidikan, layanan kesehatan, dan pengambilan kebijakan. Usulan-usulan tersebut akan diserahkan kepada Senat Spanyol selambat-lambatnya pada pekan depan.

Meski Rajoy mengingatkan bahwa isu kemerdekaan Catalunya sudah mencapai titik krusial, ia dan partainya tetap memberikan waktu bagi Presiden Wilayah Otonomi Catalunya, Carles Puigdemont, untuk mengakhiri krisis tersebut.

Jika ancaman tersebut menjadi kenyataan, maka itu adalah pertama kalinya Pemerintah Spanyol mengaktifkan Pasal 155 sejak reformasi konstitusi pada 1978. Reformasi dilakukan untuk mengakhiri rezim diktator selama di bawah kendali Jenderal Fransisco Franco yang meninggal dunia beberapa tahun sebelumnya.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement