Anies menjelaskan, permasalahan penataan kampung kumuh selalu menjadi isu sensitif lantaran sejarah penggusuran yang kelam di Ibu Kota. Apalagi, penggusuran tersebut dilakukan relokasi yang jauh dari tempat warga sebelumnya hingga menyisakan banyak masalah.
"Tapi (kita) intinya bagaimana mereka tatap bisa memiliki penghidupan. jadi tiap-tiap tempat pasti beda-beda tidak ada satu rumus untuk semua. Justru kami melihat suksesnya penataan kampung itu adalah ketika warga itu mendapatkan kehidupan yang lebih baik setelah kampungnya ditata," urai Anies.
Anies menegaskan, penataan kampung kumuh bukan berarti Pemprov DKI akan kembali melakukan penggusuran. Sebab, tujuan penataan kampung kumuh tersebut adalah untuk mensejahterakan warga.
"Karena tujuannya bukan kampungnya, bukan bangunannya yang ditata. Tujuannya adalah supaya warga hidup lebih sehat sejahtera, karena itu kampungnya ditata," pungas penggagas Indonesia Mengajar itu.
(Mufrod)