JAKARTA - Pemerintah Indonesia memberi dukungan atas resolusi pencabutan blokade dari Amerika Serikat (AS) yang diajukan Kuba. Penyataan ini disampaikan langsung oleh Duta Besar (Dubes) Kuba untuk Indonesia, Nirsia Castro Guevara.
Pemerintah Kuba sendiri rencananya akan kembali mengajukan resolusi pencabutan blokade dalam majelis badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada besok, Rabu 1 November. Terhitung Kuba telah mengajukan resolusi pencabutan blokade tersebut sebanyak 21 kali sejak 1992.
"Banyak pihak yang mendukung Kuba agar blokade tersebut dicabut termasuk Indonesia. Sejak pertama kali Kuba mengajukan resolusi pencabutan blokade, Indonesia sudah memberi dukungan," ujar Dubes Guevara kepada wartawan di Jakarta, Selasa (31 Oktober 2017).
Dukungan yang diberikan Indonesia ini tentunya tidak lepas dari kedekatan hubungan antara kedua pemimpin negara terdahulu. Sebagaimana diketahui, Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, merupakan sahabat dekat Presiden Fidel Castro yang wafat di usia 90 tahun pada 26 November 2016. Bahkan, Soekarno sudah dianggap sebagai guru oleh Castro.
BACA JUGA: Lebih dari 21 Kali Mencoba, Kuba Tak Menyerah Ajukan Resolusi Pencabutan Blokade AS
Hubungan kedua orang hebat itu terjalin karena hubungan Indonesia dan Kuba semakin merenggang dengan AS pada akhir era 50-an. Blokade yang telah berlangsung hampir selama 60 tahun itu tentu merugikan warga Kuba, salah satunya dalam sektor ekonomi. Meski demikian, blokade ini tidak memengaruhi kerjasama perdagangan Indonesia dan Kuba yang bisa dibilang masih cukup rendah.