Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), dr Helmi langsung menemui dr Letty yang sedang sibuk melayani pasien. Pelaku mengajak berbicara empat mata di ruang praktik, namun dr Letty menolak karena sudah bulat mengakhiri kisah cintanya. Akhirnya, dr Helmi mengeluarkan senjata api dari dalam tas.
Aksi nekat dr Helmi tersebut membuat para pengunjung dan karyawan ketakutan sehingga suasana di klinik berubah mencekam. Dokter Letty berteriak ketakutan lalu bergegas lari menuju ruang administrasi serta menguncinya dari dalam untuk menghindari aksi berutal sang suami.
Pelaku coba mendobrak pintu, tapi tidak berhasil. Kemudian mengintip dari lubang kecil dan menembak sang istri dengan timah panas sebanyak enam kali. Setelah dipastikan dr Letty tergeletak tidak berdaya, ia langsung meninggalkan TKP menggunakan jasa ojek.
(Baca: Begini Kronologi Penembakan di Klinik Cawang yang Menewaskan Dokter Letty)