TEHERAN - Korban guncangan gempa berkekuatan 7,2 SR yang melanda wilayah di sepanjang perbatasan antara Iran dan Irak makin bertambah. Diketahui, akibat gempa tersebut 61 orang tewas dan 300 lainnya luka-luka di Iran.
Sebuah media Iran mengutip kepala layanan medis darurat, Pirhossein Koulivand, mengatakan bahwa setidaknya 61 orang telah terbunuh dan 300 lainnya terluka di sisi perbatasan Iran.
TV pemerintah Iran juga mengatakan bahwa otoritas Irak melaporkan setidaknya enam orang tewas di Irak, bersama dengan lebih dari 50 orang terluka di provinsi Sulaymaniyah dan sekira 150 di kota Khanaquin.
Menurut laporan The Independent, Senin (13/11/2017), Koulivand sebelumnya mengatakan kepada sebuah stasiun televisi setempat bahwa gempa tersebut telah mematikan jaringan listrik di kota-kota barat Iran seperti Mehran dan Ilam. Dia juga mengatakan 35 tim penyelamat sedang memberikan bantuan.
BACA JUGA: Gempa Berkekuatan 7,2 SR Guncang Perbatasan Irak-Iran, Delapan Desa Dilaporkan Rusak
Presiden Iran Hassan Rouhani melalui sambungan telefon menekankan Kementerian Dalam Negeri perlunya usaha maksimal dari para pejabat. Selain itu, otoritas Iran mengumumkan bahwa sekolah di provinsi Kermanshah dan Ilam akan ditutup karena gempa tersebut.
Iran terletak di jalur patahan utama dan rentan terhadap gempa sepanjang hari. Pada 2003, sebuah gempa berkekuatan 6,6 SR meratakan kota bersejarah di Iran, Bam, dan menewaskan 26 ribu orang.
Sekadar diketahui, seorang pejabat dari departemen Meteorologi Irak mengatakan bahwa gempa tersebut dirasakan di sebagian besar wilayah Irak, termasuk ibu kota Baghdad, namun hanya berkekuatan 6,5 SR. Saluran air dan listrik terputus di beberapa desa dan kota di provinsi Kermanshah, Iran, dan masyarakat tetap berada di jalanan karena khawatir akan ada gempa susulan
(pai)
(Rahman Asmardika)