NEW YORK - Gempa 7,3 skala Richter (SR) yang mengguncang kawasan perbatasan Iran-Irak menewaskan setidaknya 450 orang, melukai sedikitnya 7.000 orang serta membuat sekira 70 ribu orang menjadi pengungsi. Bencana ini menyentuh banyak pihak untuk membantu, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan, lembaganya siap membantu upaya untuk menanggapi gempa bumi mematikan yang mengguncang Iran dan Irak pada Minggu 12 November tersebut. Guterres mengaku "sangat sedih akibat hilangnya nyawa manusia dan kerusakan" setelah gempa bumi dahsyat mengguncang wilayah perbatasan kedua negara tersebut, demikian satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Juru Bicaranya Stephane Dujarric pada Senin 13 November.
BACA JUGA: Kunjungi Wilayah Terdampak Gempa, Presiden Rouhani Janji Percepat Upaya Pemulihan
Dalam pernyataan tersebut juga disebutkan, Guterres menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga yang kehilangan kerabat mereka dan kepada rakyat serta Pemerintah Iran, dan mendoakan mereka yang cedera semoga cepat sembuh, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa (14/11/2017). Ia juga memuji upaya tanggap-darurat lokal yang dilancarkan.
"PBB siap membantu jika diperlukan," demikian antara lain isi pernyataan tersebut.
BACA JUGA: Korban Tewas Gempa di Iran-Irak Sentuh 450 Orang, Khamenei Minta Upaya Penyelamatan Dimaksimalkan
Gempa bumi itu adalah yang paling mematikan pada tahun ini, dan menenggelamkan gempa yang mengguncang Mexico City pada September. Guncangan juga dirasakan sampai ke Turki dan Pakistan.
Follow Berita Okezone di Google News
(rfa)