JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyebutkan bahwa telah terjadi penurunan elektabilitas terhadap partainya. Faktor utamanya kata Dedi, berkaitan dengan kasus yang saat ini tengah menimpa Ketua Umum Golkar Setya Novanto.
"Kita sudah memahami bahwa dalam 6 bulan terakhir Partai Golkar mengalami penurunan elektabilitas secara tajam secara nasional," kata Dedi di DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Senin, (20/11/2017).
Dedi mengatakan, di Jawa Barat tingkat elektabilitas partainya semula bertahan diangka 18 persen namun hingga dua bulan terakhir merosot enam persen menjadi 12 persen. "Jabar dulu bisa bertahan diangka 18 persen, tapi dua bulan terakhir turun 6 persen menjadi 12 persen," ucap Dedi.
Menurutnya ada dua faktor yang menjadi penyebab turunya elektabilitas tersebut yakni kasus E-KTP dan faktor rekomendasi yang tidak tepat di Pilgub Jabar.
"Ada dua hal kata pengamat faktor gonjang ganjingnya KTP-EL di Jakarta dan faktor rekomendasi yang tidak tepat untuk Pilgub Jabar. Saya kesampingkan dulu faktor yang kedua, tetapi faktor pertama yang lebih penting," tuturnya.
Untuk itu tambah Dedi, Golkar harus segera mengambil langkah sehingga bisa keluar dari masalah yang saat ini menimpa Partai Golkar. Mengingat lanjutnya saat ini partainya tengah menjadi perbincangan publik.
"Kalau kita melihat yang terjadi dimasyarakat, perkembangan di media sosial, perbincangan publik, harus secepatnya Golkar mengambil langkah2 agar partai ini segera keluar dari sebuah kemelut yang akan semakin menggerus wibawa elektabilitas partai," terangnya.
(Mufrod)