SEOUL – Korea Utara (Korut) sangat geram karena tentaranya membelot. Mereka dilaporkan telah mengganti penjaga dan memperkuat perbatasannya dengan Korea Selatan (Korsel).
Namun, hal berbeda dialami oleh tentara Korsel dan Amerika Serikat (AS). Mereka memberikan penghargaan kepada tentara yang telah membantu warga Korut melarikan diri ke Korsel.
Sebagaimana diwartakan Asia One, Sabtu (25/11/2017), penghargaan ini diberikan karena peran para tentara dalam melakukan penyelamatan tersebut. Penyelamatan ini dilakukan saat seorang pembelot Korut ditembaki rekan-rekannya beberapa hari yang lalu.
BACA JUGA: Membelot ke Korsel, Seorang Tentara Korut Ditembaki Teman-temannya
Tentara Korsel dan AS yang berjaga di zona perbatasan (DZM) berusaha menyelamatkan pria tersebut. Saat ditemukan, pria yang bekerja sebagai tentara di Korut itu terluka parah. Ia pun segera dibawa ke tempat yang lebih aman.
Medali ini diberikan pada Kamis 23 November 2017. Hal ini disampaikan oleh Pasukan AS dan Korea Selatan.
Menurut seorang pejabat intelijen yang dikutip oleh kantor berita Korea Selatan Yonhap, Korut telah menggantikan 35 sampai 40 tentara yang telah menjaga JSA. Penggantian ini dilakukan setelah kejadian tersebut.
"Kami memantau dengan saksama gerakan militer Korea Utara di JSA. Ada batasan untuk hal yang bisa kita katakan terkait informasi yang kita ketahui," kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan kepada wartawan.
Pasukan AS Korea (USFK) mengatakan telah menyerahkan medali Angkatan Darat kepada tentara JSA. Mereka menyerahkan medali keapda tiga tentara Korea Selatan dan tiga tentara AS.
BACA JUGA: Duh! Tentara Korut yang Dihujani Tembakan karena Membelot Dalam Kondisi Kritis
Penyerahan medali itu dibagikan oleh Komandan USFK Vincent Brooks di media sosialnya. Medali itu diserahkan dalam sebuah upacara.
Pyongyang belum berkomentar mengenai pembelotan prajuritnya tersebut. Kini, tentara yang membelot itu dalam kondisi stabil meski terluka di lengan dan badannya.
Prajurit muda yang memiliki nama keluarganya Oh adalah seorang pria yang tenang dan menyenangkan. Ia mengaku mengalami masa-masa yang buruk saat hidup di Korea Utara. (DJI)
(Rifa Nadia Nurfuadah)