Sesosok Jasad Pria Diduga Warga Korut Ditemukan di Pantai Jepang
TOKYO - Penjaga Pantai Jepang menemukan sesosok mayat seorang pria dan potongan kapal kayu yang diduga berasal dari Korea Utara (Korut) di pantai yang berada di salah satu pulau terpencil di Jepang. Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang otoritas setempat.
Jasad tersebut ditemukan oleh penjaga pantai pada Sabtu 25 November sekira pukul 6.30 pagi waktu setempat di Pulau Sado, yang berada di lepas pantai prefektur Niigata, barat laut Niigata. Penjaga pantai tersebut menolak untuk memberikan identitasnya.
Penjaga itu juga menemukan sebungkus rokok dan barang-barang yang bertuliskan bahasa Korea dan barang-barang pribadi lainnya di dekat tubuhnya, kata petugas tersebut. Penyebab kematian dari pria tersebut masih belum diketahui.
BACA JUGA: Sempat Diduga Pembelot, 8 Warga Korut yang Ditemukan di Jepang Ternyata Nelayan
Dilansir dari Reuters, Sabtu (25/11/2017), penemuan tersebut adalah penemnuan kedua kalinya pada November dan memiliki kasus yang sama yaitu jasad dengan potongan kapal kayu yang diduga berasal dari Korut.
Penemuan jasad tersevut akan menambah kegelisahan yang meningkat di Jepang dan Korea Selatan (Korsel) mengenai program senjata nuklir Korut setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memasukkan Korut sebagai negara sponsor terorisme, yang memungkinkan pemerintah AS untuk memberlakukan sanksi tambahan.
BACA JUGA: Pembelot Korut yang Ditembaki Jadi 'Tambang Informasi' soal Rezim Kim Jong-un
Sekadar diketahui, sebelumnya Jepang menahan delapan orang berkewarganegaraan Korut yang tengah berada di dekat sebuah kapal yang menepi. Pihak kepolisian Jepang mengatakan bahwa kedelapan orang tersebut diperkirakan adalah nelayan yang kapalnya mengalami masalah
Selain itu pada pekan lalu, seorang tentara Korut ditembak saat membelot ke Korsel. Tentara itu pun terluka akibat tembakan yang dilepaskan tentara Korut lainnya. Prajurit tersebut segera dilarikan ke rumah sakit menggunakan helikopter Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Untungnya luka tersebut tidak terlalu parah sehingga tidak mengancam jiwanya.
(pai)
(Rifa Nadia Nurfuadah)
